ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Selasa, 02 Agustus 2016

Gaya Kepemimpinan Musa


a. Pengertian Kepemimpinan

Sebelum membahas lebih detail tentang proses kepemimpinan Musa, terlebih dahulu melihat pengertian kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang itu dapat mempengaruhi orang lain atau organisasi di dalam suatu tujuan yang dicapai. Menurut para ahli kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut (Jhon C. Maxwell). Dan menurut Young kepemimpinan adalah  bentuk denominasi yan didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untukberbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Berdasarkan kedua pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses yang dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sebuah tujuan yang akan dicapai.
b. Pentingnya Peranan Kepemimpinan
Peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Berdirinya sebuah organisasi atau perusahaan ditentukan oleh faktor pemimpinya. Kepemimpinan sangat begitu penting untuk berjalannya dan majunya organisasi kecil maupun besar. Karena kepemimpinan adalah sebuah motor penggerak atau kemudi yang dapat mengendalikan tujuan yang dicapai. Beberapa fungsi kepemimpinan adalah:
•           Menyampaikan Informasi
•           Memberikan Perintah
•           Mendelegasikan wewenang
•           Memberikan motivasi
•           Menerima Umpan balik
•           Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
•           Melakukan Pengendalian

c. Profil Musa sebelum menjadi pemimpin besar

  * Musa adalah seorang yang rendah diri (Keluaran 3-4)

Musa adalah salah satu tokoh pemimpin besar di dalam kitab Perjanjian Lama. Allah memanggil Musa bukan karena kecakapannya sebagaimana Keluaran 4:10 mengatakan: Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara , dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah. " Di dalam keseganannya menerima panggilan dari Allah, ia menunjukkan kekurangannya di dalam hal berbicara. Namun ketika Musa siap untuk di proses, maka Allah juga berjanji untuk memberikan kuasa untuk memimpin. Allah memberi otoritas kepada Musa untuk membawa Bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan. Disamping proses yang dialami oleh Musa sebelum menjadi pemimpin adalah panggilan ilahi dari Allah.

* Musa adalah seorang yang tingkat Emosinya tinggi  Bilangan 20:11,

Musa tidak menghormati kekudusan Allah. Pada saat bangsa Israel meminta air kepada Musa. Musa memukul batu itu dengan tongkat dua kali. Padahal hanya perlu mengatakan saja kepada bukit batu itu untuk mengeluarkan airnya (sebagaimana diperintahkan Allah, yang menunjuk kepada kuasa Allah).

1.         d. Proses Kepemimpinan Musa

Dalam rangka menjalankan sebuah kepemimpinan yang baik, ternyata memakan waktu yang lama. Sebagaimana seorang tokoh Alkitab yaitu Musa yang memimpin Bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Musa harus mengalami beberapa proses untuk menjadi seorang pemimpin:
1. Musa pernah mengecap pendidikan khusus di rumah raja Firaun

Pendidikan yang diterima oleh Musa di istana. Tempat pengasuhan anak yang dihubungkan dengan istana kerajaan tentu mendapat perhatian khusus untuk memberi pendidikan sebagai calon pelayan meja di istana raja Firaun. Tampaknya pendidikan yang diterima oleh Musa serupa dengan pendidikan yang diterima oleh Daniel dan teman-temannya untuk melayani sebagai pejabat negara di Babilon. (Danile1:3-7)
Sebagai pemimpin umatnya, Musa tidak hanya diperlengkapi secara teknis dengan pertumbuhannya dan pendidikannya di Mesir (Kisah 7:22). Tapi dalam hal yg jauh lebih asasi, ia juga dibina menjadi pemimpin ulung berkat kesetiaannya mengikuti Allah oleh iman (Ibrani 11 :23-29; bnd Kisah 7:23-37). Orang seperti itulah yg dibangkitkan Allah untuk memimpin umat-Nya dari perhambaan ke kelepasan. Berulang kali, mulai dari pembicaraan Musa yg pertama dengan Firaun (Keluaran 5: 19-21) sampai ke peperangan melawan Midian menjelang kematian Musa (Bilangan 31: 14-16), Israel tidak percaya kepada kuasa penyelamatan Allah dalam segala hal, melanggar perjanjian-perjanjian, menolak Allah sebagai pemimpin mereka melalui pemberontakan melawan Musa (kadang-kadang Musa dan Harun) melalui siapa kepemimpinan itu dimanifestasikan (ump Bilangan 14:4, 10; 16:41-42).
2. Tuhan Allah Melatih Mental Musa
Setelah perbuatannya diketahui oleh Firaun, Musa melarikan diri ke tanah Midian (Kel. 2:15; Kis. 7:29-30)). Tanah Midian merupakan daerah padang gurun dan ini merupakan tempat yang ideal untuk membentuk mental Musa.  Musa memimpin Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Musa belajar sekolah penggembalaan selama 40 tahun di tempat mertuanya Yitro ketika dikejar . Waktu yang sangat lama dihabiskan untuk menggembalakan domba. Dari penggembalaan domba ini, Allah sedang mengajar dan mendidik Musa untuk menggembalakan Umat-Nya. Tentu di dalam penggembalaan domba dibutuhkan kesabaran dan rasa rasa tanggungjawab. Dari Keluaran pasal 3 dan 4, kita dapat menganalisa kondisi mental Musa saat itu. Ia berkata, “Siapakah aku ini?” (3:11) dan, “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkanku?” (4:1). Kekuatiran yang menguasai jiwanya begitu besar. Ia takut sekali lagi ditolak oleh bangsa Israel. Mari kita lihat pengalaman masa lalunya di Mesir. Kis. 7:25-29 menceritakan hancurnya keyakinan diri Musa akan panggilan Tuhan atas dirinya. Penolakan inilah yang membuatnya tidak berani menerima panggilan Tuhan sebab orang Israel itu bukan hanya menolak dia, tapi juga mencela perbuatannya membunuh orang Mesir itu (ayat 28).

Tidak ada komentar:

Masih ada jalan keluar