ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Kamis, 31 Juli 2014

Apakah Orang Kristen Menyembah Tiga Allah...???

Apakah Orang Kristen Menyembah Tiga Allah...???
Sabtu, 07 Mei 2011
Kristen tidak Menyembah tiga Allah.
Kamis, 11 November 2010

Kata Pengantar

Pertanyaan Allah tritunggal seringkali ditanyakan oleh orang non Kristen. Didalam pertanyaan ini yang di sering diajukan adalah: Apakah benar orang Kristen menyembah tiga Allah?, seperti Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus!. Apakah benar Allah beranak?, Apakah Allah dilahirkan?.
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas terlebih dahulu menjawab memahami penjelasan dibawah ini. Mungkin bagi yang anda membaca ini akan bertanya dalam hati: ”Mengapa dimulai dari Jatuhya manusia kedalam dosa??, kenapa tidak dari penciptaan?, bahwa Allah menciptakan langit dan Bumi?, disitu jela Allah sebagai pencipta, Roh Allah, Firman?. Bagi yang membaca akan menemukan sesuatu yang baru membuat anda benar-benar percaya kepada ketritunggalan Allah.
Untuk memberi jawab kepada orang yang belum memahami Allah tritunggal, haruslah mengerti penjelasan di bawah ini sehingga boleh membawa mereka untuk mengerti dan memahami secara detail mengapa dikatakan tritunggal.
Harapan penulis kepada pembaca agar tidak keliru tentang Allah tritunggal. Itulah sebabnya penulis berusaha menerangkan dengan kata-kata sederhana yang bisa di pahami para pembaca. Dan harapan penulis agar bisa menyembah Yesus sebagai Juru selamat yang sudah rela mengorbankan diri-Nya kepada manusia oleh karena dosa manusia.

UNTUK MENGERTI ALLAH TRITUNGGAL PERLU TAHU BAHWA MANUSIA PERNAH JATUH DALAM DOSA
Sebelum manusia jatuh di dalam dosa bahwa manusia bisa bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan Allah sebab Adam dan hawa masih suci dan kudus. Tetapi ketika Adam dan hawa jatuh didalam dosa maka Adam dan Hawa menerima hukuman dan akibat dosa:

1. Hukuman kepada Hawa
Hukuman kepada Hawa adalah: Kejadian 3:1: ”Susah payahmu waktu mengandung akan kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau melahirkan anakmu; namun engkauakan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”
2. Hukuman kepada Adam
Hukuman kepada Adam adalah: Kejadian 3:17-19: Lalu Firman-Nya kepada manusia itu: ”Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu:; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”. Itulah sebabnya sampai sekarang seorang Ibu harus sakit kalau melahirkan, dan kepada sang Bapa harus kerja keras didalam mencari nafkah. Dan tidak hanya ini manusia yang dulunya tidak merasa sakit, sekarang harus menerima akibat dosa itu menjadi sangat bersusah didalam mengerjakan pekerjaannya. Jadi karena hukuman ini maka hubungan Allah yang dulunya erat dengan manusia sekarang putus ” menjadi ada tembok pemisah antara Allah dengan manusia yaitu Dosa”.
3. Allah Mengusir Adam dan Hawa
Adanya kematian secara rohani; putus hubungan
4. Kematian Kekal
Adanya kematian kekal secara jasmani : Kejadian 3:19 = ” dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

ADANYA TEMBOK PEMISAH ANTARA ALLAH DENGAN MANUSIA YAITU DOSA
Itulah sebabnya di katakan di dalam Keluaran 33:20 Lagi Firman-Nya: ” Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” Ini adalah bukti bahwa mausia tidak bisa lagi menghampiri Allah, sebab manusia sudah kotor karena dosa. Karena kemuliaan Allah yang sangat kudus dan suci manusia tidak bisa lagi seperti yang dahulu bertatap muka. Manusia tidak bisa lagi bertatap muka dengan Allah sebab sudah kehilangan kemuliaan Allah. Jadi manusia tidak dapat lagi melihat Allah secara langsung dengan mata jasmani, kecuali Allah mengambil rupa menjadi manusia.
Oleh sebab itu Allah memilih Nabi-Nya untuk menubuatkan kedatangan-Nya di dalam perjanjian Lama, karena Allah mau berdamai dengan manusia. Manusia mau menghampiri Allah harus dengan cara membawa persembahan korban bakaran: Imamat 1:1-2 Tuhan memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam kemah pertemuan: ”berbicaralah kepada mereka: Apabila seorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba. Allah itu mau berdamai dengan manusia sekalipun sudah melanggar perintah-Nya, itulah sebabnya di dalam Perjanjian Lama Allah memakai dan mengutus Nabi-Nya, yang dimana arti nabi adalah ”penyambung lidah Allah” dan tugas Nabi adalah menyampaikan pesan-pesan dari Allah kepada umat-Nya seperti: Nabi Musa = Menerima hukum taurat dari Allah dan menyampaikannya kepada umat-Nya.
BUKTI BAHWA TUHAN ALLAH MASIH BERBELAS KASIHAN KEPADA MANUSIA SEKALPUN SUDAH PUTUS HUBUNGAN
Tuhan Allah masih mencari Adam dan Hawa ketika bersembunyi di antara pohon.(Kejadian 3:9-11). Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit ”binatang” berarti Allah mengorbankan binatang yaitu domba untuk mereka (Kejadian 3:21) = ARTINYA sebagai lambang!atau gambaran bahwa untuk menghapus dosa ini haruslah ”DARAH TERCURAH yaitu Darah Anak Domba. Dan di lanjutkan kepada kisah Abraham ketika mau mempersembahkan Isak, yang dimana pada akhirnya Tuhan Allah sendiri yang menyediakan korban sembelihan itu, yaitu Domba yang tersangkut.. Ini adalah gambaran bahwa Allah sendiri menjadi korban penghapus dosa itu.
ALLAH MENUBUATKAN KEDATANGAN DAN KELAHIRANNYA MENJADI MANUSIA; YAITU YESUS KRISTUS
Nubuatan kitab Yesaya = Allah menubuatkan kedatangan-Nya sebagai ”Immanuel ” yang artinya Allah menyertai kita; Yesaya 7:14: ” Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan Ia akan menamakan Dia Immanuel. Ini adalah bukti bahwa Allah mau berdamai dengan manusia.
Nubuatan kitab Yeremia: Yeremia 23:5 = Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah Firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai Raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri ini.
Nubuatan kitab Mikha: Mikha 5:1 = Tetapi ENGKAU, HAI Betlehem Efrata,hai yang terkecil di antarakaum-kaum yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
NUBUATAN KEMATIAN YESUS KRISTUSv Menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak (Zakharia 11:12-13)
Ejekanv sebelum Yesus disalib (Mazmur22:17-18)
Luka-luka yang diderita-Nya (Yesayav 55:5-7)
Tertikam karena pemberontakavn kita (Yeaya 53:5)
Membuang undiv jubah-Nya (Mazmur 22:19)
Sebuah tombak menembus lambung-Nya (Zakhariav 12:10)
Disalib diantara dua pencuri (Yesaya 53:9)v
Tidak satupunv tulang-Nya dipatahkan (Mazmur 34:21).

CARA ALLAH UNTUK MENYELAMATKAN MANUSIA; ALLAH MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA
CARA ALLAH UNTUK MENYELAMATKAN MANUSIA ALLAH HARUS MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA, MENGAPA?, KARENA MANUSIA SUDAH KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH ROMA 3:23 ” KARENA SEMUA ORANG TELAH BERBUAT DOSA DAN TELAH KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH. ITULAH SEBABNYA ALLAH HARUS MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA. MENGAPA HARUS BERINKARNASI ATAU MENGAMBIL WUJUD MANUSIA?, ALASAN KARENA MANUSIA KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH SEBAB MANUSIA SUDAH KOTOR DI HADAPAN ALLAH. SEANDAINYA ALLAH SENDIRI TIDAK MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA, DIA DATANG DENGAN KEKUDUSAN-NYA, MAKA MANUSIA AKAN MATI, SEBAB ALLAH ITU KUDUS (KELUARAN 30:20), MUSA TIDAK BISA MEMANDANG ALLAH SEBAB DILIPUTI KEKUDUSAN ALLAH. ITULAH SEBABNYA ALLAH HARUS MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA ITULAH NAMA-NYA YESUS KRISTUS YANG MENJADI PENYELAMAT SEPERTI NUBUATAN DALAM YESAYA 7:14 YAITU IMMANUEL, DAN MATIUS 1:21,23. KRISTUS DISEBUT ANAK ALLAH KARENA ALLAH SENDIRI SUDAH TURUN KEDUNIA UNTUK JADI MANUSIA.ALLAH MENGAMBIL RUPA MENJADI MANUSIA DENGAN CARA MEMAKAI KANDUNGAN MARIA, DIMANA MARIA ADALAH PEREMPUAN KUDUS YANG BENAR-BENAR BELUM PERNAH DI SENTUH LAKI-LAKI. ALLAH MAU MERENDAHKAN DIRI-NYA, MEININGGALKAN KEMULIAAN-NYA DISORGA, BAHKAN MAU MENGOSONGKAN DIRI-NYA.

BUKTI KUAT BAHWA YESUS ADALAH TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA
yesaya 9:5 = sebab seorang anak telah lahir untuk kita,Ø seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: penasihat ajaib, Allah yang perkasa, bapa yang kekal, raja damai. yesaya 35:4-6 = bahwa allah sendiri datangØ menyelamatkan, dan pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan di buka. pada waktu itu orang lumpuh akan berjalan akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorai-sorai. dan penerapan ayat ini ditulis di lukas 7:22 dan yesus menjawab mereka : ” pergilah, dan katakanlah kepada yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskindiberitakan kabar baik.
BUKTI KUAT BAHWA YESUS ADALAH ALLAH DALAM PERJANJIAN BARU
kolose 2:9 = sebab dalam dialah berdiam secara jasmaniahseluruhØ kepenuhan ke- Allahan. dan kolose 1:19 = karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam dia.
rasul paulus mengatakan Allah yang maha besar, danØ juruselamat kita Yyesus kristus (titus 2:13).
Allah adalah roh=yohanes 4:24 mengatakan ” Allah itu roh dan barangsiapa menyembah dia, harus menyembah-nya dalam roh dan kebenaran.”
Allah adalah yesus di dalam perjanjian lama
kejadian 17:1 = Akulah allah yang mahakuasa
keluaran 3:14 = Aku adalah Aku
mazmur 18:3;28;1= gunung batu
mazmur 23:1 = Allah adalah sebagai gembala
mazmur 24:7-10 = Allah adalah raja kemuliaan
mazmur 27:1 = terang dan keselamatan
mazmur 136:3 = Allah segala allah
yesaya 40: 11 = gembala
yesaya 12:6 = yang mahakudus, Allah israel
yesaya 41:4 dan 44 :6 = aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian aku tetap dia juga.
yesaya 44:6 = raja penebus israel dan raja segala raja.
dapat disimpulkan bahwa allah itu adalah bapa sebab dia raja di atas segala-galanya.
YESUS ADALAH ALLAH DALAM PERJANJIAN BARUYohanes 1:3 = sbagai pencipta
Yohanes 8:58 = kata Yesus kepada mereka: aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum abraham jadi, aku telah ada.
I korintus 10:4 = batu karang adalah yesus kristus
Wahyu 1:8 = alfa dan omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, yang maha kuasa.
Ibrani 113:20 = maka allah damai sejatera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati gembala agung segala domba, yaitu yesus, tuhan kita.


PERTANYAAN- PERTANYAAN TENTANG TRITUNGGAL

1.mengapa di dalam kejadian 1: 1-3, ada Allah menciptakan, roh Allah, berfirman Allah! dengan jelas ketiga ini menunjukkan ketritunggalan Allah?Jawab: allah itu adalah esa ; ulangan 6:4 tuhan itu allah kita, tuhan itu esa.
penejelasan kejadian 1:1-3 adalah:
Di surga Allah mempunyai tiga malaikat yaitu malaikat gabriel, malaikat mikael, malaikat lucifer. yang namanya malaikat luccifer adalah salah satu dari mereka pemimpin pujian di surga. pada waktu itu karena allah memakai lucifer sebagai pemimpin pujian maka timbul rasa kesombongan di hati lucifer, dia ingin menandingi allah: yesaya 14:13-14 : aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh disebelah utara. aku hendak mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai yang maha tinggi. yesaya 45:18 sebab beginilah firman tuhan, yang menciptakan langit,- dialah Allah- yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, dan yang menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi ia membentuknya untuk didiami ’akulah tuhan tidak ada yang lain. Jadi Allah menciptakan dengan indah (pengkotbah 3:11), tetapi mengapa bumi belum berbentuk dan kosong, gelapgulita menutupi samudera raya, dan roh allah melayang-layang di atas permukaan air?, sebenarnya allah sudah menciptakannya supaya tidak kosong, tetapi ketika kejatuhan lucifer, maka bumi rusak, sehingga roh allah menggemgam bumi ini.
berbicara mengenai allah berfirman (firman = λόγOς ) yaitu allah sendiri

2. mengapa ada pemakaian kita di dalam kejadian pasal 1:28?
Jawab:jelas dalam pemakaian bahasa indonesia ”jamak adalah lebih dari satu”. arti kata ”kita” disini adalah menunjukkan kehormatan sebagai Allah yang mahamulia. contoh seorang yang terhormat selalu memakai kata ganti kita bukan saya atau aku. dan jelas dia sebagai allah yang terhormat yang tak pernah menyembongkan diri-nya.
3. siapakah allah itu?όJawab:
Allah itu adalah pencipta alam semesta yang menciptakan segala yang ada baik di bumi maupun disorga. allah itu kekal dan tidak terbatas, dan tidak pernah berubah.
5. siapakah bapa itu?
Jawab:Allah itu adalah bapa ” jikalau allah adalah bapamu, kamu akan mengasihi aku, sebab aku keluar dan datang dari Allah. penyebutan kata bapa sangat jelas dia yang berkuasa raja di atas segala raja.5. Siapakah anak(Yesus Kristus) itu?Jawab:Anak atau Yesus Kristus adalah Allah sendiri yang mengambil rupa menjadi manusia. dengan tujuan Allah supaya bisa bertemu dengan manusia, Allah harus merubah wujud-nya menjadi manusia sebab kalau Allah tidak mengambil rupa menjadi manusia dan mengosongkan diri-nya, maka manusia tidak tahan melihat allah dan bahkan mati karena kekudusan Allah. jadi allah harus mengambil rupa menjadi manusia demi misi keselamatan manusia.6. siapakah roh kudus.itu?Jawab:Untuk mengerti siapa Roh Kudus haruslah diperhatikan bahwa Allah itu adalah roh (yohanes2:24). roh kudus adalah roh Allah sendiri, yang dimana roh Allah ini selalu menuntun dan menghibur orang percaya. jadi kalau orang percaya sedang tersesat atau sedih, maka roh allah atau roh kudus menghibur, jadi tidak langsung Allah trus datang lalu memegang tangan kita, tetapi perlu di perhatikan bahwa Allah itu adalah Allah maha hadir dan di segala tempat dan tidak terbatas. dia menurunkan roh-nya seperti yang ada di bumi ini. roh Allah ini adalah roh-nya sendiri yang akan menuntun dan menghibur orang percaya. Jadi Allah itu tidak turun naik, sebab Dia yang mulia, yang Kudus tentu tinggal di Sorga, tidak tinggal di dunia, tetapi Roh-Nya menyertai orang yang percaya kepada-Nya.
7.Di dalam kitab suci: ulangan 6:4 Jawab:
”Dengarlah, hai orang israel: tuhan itu Allah kita, tuhan itu esa!”, dan juga di kitab lain: surat al ankabut 29: 46 ” dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: ”kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang di turunkan kepadamu: Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu: dan kami hanya kepada-nya berserah diri”.
9. Kenapa yesus berkata dalam markus 13:32 ”hanya bapa yang tahu!, ini bukti bahwa yesus bukan maha tahu?
Jawab:Mengapa yesus berkata tidak tahu tentang akhir zaman dan hanya bapa yang tahu?, karena yesus benar-benar mengosongkan diri-nya menjadi hamba atau manusia. Yesus benar-benar tidak tahu sebab dia mengosongkan diri-nya sebagai manusia.
10. Mengapa yesus mengutuk pohon ara karena tidak berbuah; matius 11:13 ” dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa pada pohon itu. tetapi waktu ia tiba disitu, ia tidak mendapat apa-apa selain-selain daun-daun saja, sebab bukan musim buah ara. yang menjadi pertanyaan apakah dia tidak tahu bahwa belum pada musimnya berbuah?
Jawab: Yesus tahu sebab tuhan yang maha tahu. di dalam hal ini ketika yesus sebagai manusia selalu memberi gambaran atau perumpamaan kepada manusia sehingga mengerti. maksud tuhan yesus mengutuk pohon ara itu adalah suatu gambaran menjadi murid yesus yang tidak mengenal musim untuk terus berbuah. jadi kasih itu terus berbuah tidak mengenal namanya musim. kasih orang percaya itu tidak mengenal namanya musim! dalam arti ketika senang lalu berbuat baik atau ketika susah tidak berbuat baik.
11. mengapa yesus bisa tidur, lelah, haus dan lapar?.Jawab:
Karena Allah atau Yesus 100% Allah dan 100% Manusia. jadi yang tidur atau lelah itu adalah kemanusiaan-Nya.

Kesimpulan
Allah tritunggal adalah Allah pencipta langit dan bumi yang mengambil rupa menjadi manusia serta yang mengosongkan diri-nya sebagai hamba untuk menyelamatkan manusia dari lumpur dosa. satu-satunya cara yang dipakai allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa adalah dengan cara mengambil rupa menjadi manusia!, kenapa harus menjadi manusia sebab manusia sudah kehilangan kemuliaan allah. Jadi Allah harus memakai bahasa manusia, bukan bahasa-nya sendiri, sebab kalau langsung Allah berbicara kepada manusia maka manusia akan mati oleh karena kekudusan Allah. itulah sebabnya Allah harus menjadi manusia.
Allah pencipta adalah allah, dan allah adalah bapa, dan bapa adalah yang mengambil wujud manusia yaitu yesus kristus yang di sebut anak, dan roh kudus adalah roh Allah sendiri yang akan menuntun orang-orang percaya serta menjadi penghibur penolong, menginsafkan dunia akan dosa, ketika yesus Kristus naik kesorga. Jadi allah sendiri menurunkan roh-nya kepada dunia untuk selalu menghibur dan menuntun orang percaya serta melakukan segala kebenaran ”yohanes16:11. Jadi itulah sebabnya di katakan Allah tritunggal, tiga peranan tetapi satu pribadi. peranan pertama adalah sebagai pencipta, kedua adalah sebagai penyelamat, dan yang ketiga adalah sebagai penghibur dan penolong, penuntun. dan dalam hal ini mempunyai tugas sendiri-sendiri, tetapi yang pada hakikatnya adalah satu.


DIVORCE AND REMARRIAGE IN DEUTERONOMY 24:1-


BAB 1
Pendahuluan
Berbicara mengenai perceraian memang bukan masalah baru dalam sejarah umat manusia. Apalagi dikalangan para selebiritis di Indonesia perceraian bukanlah sesuatu hal yang menyedihkan.  Dan buktinya “terjadi kawin cerai” dan ternyata bukannya para selebritis dan tetangga sepupu, ternyata ada juga orang Kristen yang melakukan perceraian dengan pasangannya. Padahal sebenarnya mereka sudah mengerti pemahaman kebenaran Alkitab lewat pemberkatan dan janji yang telah diucapkan berdua ketika dalam acara perberkatan di gereja namun masih ada saja yang melakukan cerai. Dan masalah ini perlu diselediki mengapa terjadi perceraian?
Pada umumnya memang terjadinya perceraian disebabkan perselingkuhan namun tidak dipungkiri bahwa perceraian bisa ditimbulkan karena banyak factor seperti perbedaan iman, perbedaaan pendapat, tidak saling mengerti, kurang komunikasi, kurang menikmati hubungan imtim, masalah uang, masalah mertua, anak dan lain sebagainya.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi pasangan suami dan istri apakah ketika di dapatinya pasangan selingkuh, harus diceraikan? atau dibubarkan atau bagaimana?. Pertanyaan ini akan menyadarkan anda untuk kembali berfikir dan mempertimbangkan dengan matang. Dan pembahasan untuk lebih dalam tentang perceraian ini, akan dibahas dalam makalah ini sesuai dengan konteks Kitab Ulangan 24:1-4.

BAB II
LATAR BELAKANG KITAB ULANGAN
Kitab Ulangan ditulis oleh Musa. Isi kitab berisi pidato-pidato Musa. Masyarakat Yahudi mengenalnya kitab Taurat yang ke-5 dengan nama elleh haddebarim (inilah Firman-firman), yang diambil dari ulangan 1:1. Kemungkinan mengenai judul ini ialah misneh hattora (salinan hokum ini), yang berasal dari Ulangan 17:18.  Kitab Ulangan ini kebanyakan terdiri dari suatu ikhtisar perundang-undangan yang ada dalam Kitab Keluaran dan bagian-bagian Imamat serta Bilangan. Tapi Kitab ini bukan hanya suatu pengulangan dari bahan yang telah dahulu saja tetapi juga mengikuti pola khas perjanjian dan perluasan asas-asasnya serta pertanggung jawaban umat Allah sebagai yang mempunyai kedudukan dalam perjanjian dengan Dia.
Musa mengulangi Dasa Firman yang semula diberikan di tengah-tengah api dan menerangkan artinya. Dan hukum-hukum itu dirangkum dengan tepat di dalam “ Kasihilah TUHAN Allah-Mu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap kekuatanmu dan segenap  akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
A.    Budaya
Di Israel Kuno, suami muda menceraikan istri meski harus ada alas an. Jika janda itu menikah dengan pria lain, suaminya yang telah menceraikannya tidak bisa menikahinya kembali, sekalipun suami keduanya sudah meninggal. Mungkin ini dimaksudkan agar laki-laki tidak tergesa-gesa menulis surat cerai. Melanggar hukum ini bisa mendatangkan dosa atas negeri. Ternayata bahwa perceraian terjadi memang karena sebuah kebiasaan atau budaya kaum Semit yang telah Baheula.[1]  Yang dimana kebiasaan ini ketika si istri kedapatan melakukan kemesuman atau ketidaksenonohan maka si istri dapat diceraikan. [2]
 Mazhab Hille; menafsirkan sebagai ketidaksenonohan dalam arti luas, termasuk bahwa si sitri dapat diceraikan karena sebab-sebab di luar kemesuman. Sekalipun persekutuan perkawinan adalah kudus dan tidak dapat diganggugugat, namun perkawinan itu dapat di akhiri dengan syarat-syarat tertentu.[3]  Dalam tradisi Yahudi, laki-laki dan perempuan dianggap sudah menikah walaupun mereka masih “bertunangan.” Percabulan dalam masa “pertunangan” ini dapat merupakan satu-satunya alasan untuk bercerai.
B.     Hukum Bangsa Israel Tentang Perzinahan
Kata perzinaaan berasal dari kata dasar zina yang berarti perbuatan bersenggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh tali perkawinan (pernikahan).   Perbuatan bersenggama antara seorang laki-laki yang terikat perkawinan dengan seorang perempuan yang bukan istrinya, atau seorang perempuan yang terikat perkawinan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya.[4]
Berbicara mengenai kasus perzinahan dalam tradisi bangsa Israel adalah sesuatu hal yang menakutkan dan membayakan bahkan sampai kepada pembunuhan.   Larangan perzinahan adalah salah satu perintah Tuhan dari sepuluh hukum taurat.  Jelas orang yang melanggar perintah Allah akan mendapat hukuman.  Kitab Ulangan 17:7, dan Imamat 20:10 menjelaskan bagaimana orang yang kedapatan yang berzinah dihukum mati atau dirajam dengan batu sesuai dengan hukum Kitab Musa.  Bagi yang melakukan perzinahan tidak ada “tawar menawar” atau kata “ampun” tidak ada belas kasihan, tidak ada diberi kesempatan.  Berarti bisa ditarik benang merah bahwa orang-orang yang melakukan perzinahan dalam Kitab Perjanjian Lama begitu banyak yang mati tanpa ada diberi kesempatan untuk bertobat.

BAB III
PANDANGAN TEOLOGIS TENTANG PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI
Alkitab tegas berbicara mengenai perceraian, namun masih ada dijumpai orang-orang Kristen melakukan cerai bahkan jumlahnya sama dengan orang yang tidak percaya kepada Yesus. Tentu masalah ini timbul dari kurangnya pemahaman Alkitab yang Alkitabiah. Tentu dengan masalah ini, perlu dikaji secara teologis tentang percerain dan pernikahan kembali.
A.    Perceraian Menurut Hukum Musa
Menurut hukum Taurat untuk menceraikan istri, seorang suami harus membuat surat cerai yang resmi. Ini dimaksudkan agar para suami tidak mudah menceraikan istri mereka. Sebelum aturan ini ada, para istri dapat diusir begitu saja dan tidak lagi dianggap sebagai istri. Dan hukum taurat tidak mengizinkan para istri menceraikan suami mereka. Ketetapan Musa tentang perceraian bukanlah suatu pembenaran terhadap perceraian, tapi suatu kelonggaran atau konsesi karena ketegaran hati Israel. Musa sendiri tidak menyetujui perceraian. Ia mengajarkan pernikahan yang permanen, seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian. Namun, umat belum siap untuk menerima dan memenuhi tuntutan tersebut. Kenajisan, dimana terjadi melalui pernikahan yang kedua, berdasarkan konsep pernikahan ibrani. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pernikahan menjadikan seorang laki-laki dan seoarang perempuan menjadi satu daging dan seorang perempuan menjadi satu dengan seorang laki-laki selain itu dia sudah menjadi satu daging dengan suaminya, bahwan setelah perceraian adalah kenajisan.[5]
1.      Alasan Bercerai
Terjemahan versi New American Standar Bible ac'm' .. Kata ini memakai kata benda, tunggal, orang ketiga maskulin, yang artinya didapati;kedapatan. Berarti dapat disimpulkan bahwa kata tidak senonoh disini adalah bisa diartikan ditemuinya si istri melakukan hubungan intim (sex) “sesuatu yang memalukan” [6] dengan pria lain. Jadi hubunganseksual adalah merupakan bagian integral dari ikatan penikahan, “keduanya menjadi satu daging” (Kejadian 2:24. Oleh sebab itu, memutuskan ikatan itu melalui hubungan seks di luar pernikahan dapat menjadi alasan untuk bercerai. Hukum hanya ditujukan untuk situasi tertentu dimana kondisinya dijelaskan dalam ayat 1-3. Untuk menerapkan hukum ini, seorang perempuan harus sudah menikah, bercerai, menikah kembali untuk kedua kalinya dengan laki-laki yang berbeda dari suami pertamanya, dan perceraian lain dari atau telah menjadi janda dari suami keduanya. Kedua, hal selanjutnya dalam hukum ini juga tidak memaafkan seorang laki-laki untuk menceraikan istrinya, tetapi mensyaratkan bangsa Israel untuk melakukannya juga.
Dan alasan yang kedua adalah kurangnya pemahaman Bangsa Israel tentang mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu (Ayat 4). Sehingga dengan ayat ini, mereka dengan sengaja atau menjadi kesempatan melakukan perceraian ketika didapatinya si istri melakukan perzinahan.
2.      Tujuan Surat Perceraian
Tujuan Surat cerai dalam Perjanjian Lama tentulah merupakan suatu perlindungan untuk wanita dalam pernikahan. Membuat suatu surat atau sertifikat pada masa dulu merupakan pekerjaan yang memakan banyak waktu. Jadi kalau seorang suami harus membuat surat cerai, maka perceraian itu tidak mungkin diadakan dalam emosi sesaat. Apalagi kemudian surat cerai itu dapat dijadikan tanda identitas atau sebagai suatu status yang jelas kepada wanita itu.
2.1.Mencegah Perceraian yang Terburu-buru
Surat perceraian di izinkan oleh musa supaya tidak tergesa-gesa dan terburu-buru menceraikannya tentu di dalam pengambilan keputusan perlu ada saksi dan fakta yang perlu ditunjukkan. Dan di dalam waktu pembuktian fakta ini akan member kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang retak dan juga kepedulian yang menyeluruh untuk mencegah sesuatu yang mencurigakan sebagaimana dikatakan oleh Driver:
Menurut Driver sekali lagi mengikuti Keil yang hampir tepat, meyakini bahwa tujuan dari hukum adalah pertama, untuk mencegah perceraian yang terburu-buru, kedua adalah supaya seorang suami mempertimbangkan untuk menceraikan istrinya dulu sebelum perempuan tersebut menikah dengan laki-laki lain, dan yang ketiga adalah untuk menjaga perempuan dari hasrat suami pertama berakhir untuk yang kedua jika perempuan tesebut ingin menikah dengan suami keduanya. Jadi dengan demikian, menurut Keil dan Driver, hukum ini berfungsi sesuai dengan nilai kemanusiaan mengenai perbaikan kondisi sosial israel.[7]

2.2. Melindungi Para Istri dari Hukuman Rajam Batu
Surat perceraian ini sebagai bentuk tindakan berprikemanusiaan untuk melindungi perempuan yang bercerai dalam perkara dengan suami pertamanya yang ingin memeras sebagai balas dendam dengan mendakwa dia berzinah dengan suami keduanya.
Jadi ternyata bahwa surat cerai ini dibuat untuk melindungi dan membuktikan bahwa dia tidak melakukan perzinahan dengan suami pertamanya.[8] Karena kalau ketahuan atau kedapatan si istri melakukan perzinahan tentu menurut hokum Musa bahwa orang yang melakukan perzinahan akan dirajam dengan batu sampai mati (Imamat.20:10). Hukuman mati ini menunjukkan bahwa perzinahan atau perselingkuhan merupakan pelanggaran prinsip moral karena merusak ikatan pernikahan yang telah dirancang Allah.
B.     Pernikahan Kembali
Pernikahan kembali diperbolehkan ketika si suami sudah benar-benar membuat surat cerai secara resmi. Tujuannya supaya tidak terjadi kebejatan bagi istri. Jadi surat cerai resmi dan benar-benar sudah dipertanggung jawabkan kebenarannya dihadapan saksi. Namun sebenarnya Musa tidak pernah menganjurkan pernikahan kembali ketika sudah bercerai.
C.     Hukum Taurat Melarang Perceraian
Hukum Musa tak pernah mendorong, melarang atau menyetujui perceraian dalam Ulangan 24:1-4. Sebaliknya, hukum itu hanya menggariskan tata cara tertentu jika dan tatkala perceraian terjadi secara tragis. Ada satu ayat dalam Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa Allah membenci perceraian: Musa memang mengizinkan perceraian di dalam Perjanjian Lama karena  memang kekerasan hati bangsa Israel (Matius 19:8; 5:31). Dengan kata lain, Alkitab tidak pernah berkompromi atau mendukung perceraian karena sejak semula perceraian bukanlah rencana Allah. Salah satu referensi adalah di Maleakhi 2:14-16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat. Bahkan kitab Kejadian berbicara secara implicit bahwa istri yang disediakan Allah bagi Adam adalah penolong yang sepadan dengan dia, dan di ayat 23 Adam menempatkan Hawa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dirinya sendiri, bukan sebagai benda, obyek, atau alat untuk mencapai tujuan. Pernyataan Adam di ayat 23: Inilah dia, tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku, mencerminkan bahwa Adam sudah menemukan penolong yang sepadan dan sekaligus menyatakan penerimaannya yang tulus atas pemberian Allah. Jadi, ketetapan tentang perceraian dalam Ulangan 24:1-4 tidak bersifat normatif, tapi sekunder dan temporer, sementara.            
D.    Perceraian Menurut Kitab Injil
Tuhan Yesus sebenarnya tidak mempermasalahkan Musa, namun Ia mempermasalahkan orang-orang Israel yang tegar hati. Oleh sebab ketegaran hati orang israel, maka Musa mengatur surat cerai, supaya nantinya jangan ada kekacauan secara penuh, misalnya janganlah seorang istri diusir dengan begitu saja oleh seorang suami. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mempersulit para suami menceraikan istrinya. Karena sebelum hokum ini dibuat, para suami sesukanya mengusir istrinya begitu saja dan menganggapnya bukan istrinya lagi. Bagi Yesus. Perkawinan merupakan hal yang penting dan untuk menegaskan hal itu, Ia mengutip kisah penciptaan dari Kitab Kejadian.

1. Yesus Kristus Melarang Perceraian
Tuhan Yesus menegaskan bahwa ketetapan Musa tentang perceraian tersebut bukanlah bagian dari rancangan asali Allah tentang pernikahan. "Sejak semula tidaklah demikian”. Tuhan Yesus tetap mempertahankan bahwa maksud Allah sejak semula di dalam Kitab Kejadian supaya menjaga hubungan dalam nikah berjalan terus seperti yang diuraikan-Nya pada ayat ini: Matius 19:4-6 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Dengan demikian, Tuhan Yesus bermaksud menegaskan kehadiran Kerajaan Allah di dalam diri-Nya mencakup tantangan bagi umat Allah untuk kembali kepada tuntutan kesempurnaan Allah sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Warga Kerajaan Allah dipanggil untuk menaati kehendak yang sempurna dari Allah, termasuk dalam hal pernikahan.
Itu sebabnya kejahatan perceraian seharusnya diakui yang mana hukum ini tidak memberikan hukum yang benar kepada seorang laki-laki untuk bercerai ketika dia menemukan ketidaksenonohan pada istrinya. Malahan, hukum hanya diakui dari apa yang diperbolehkan praktek di israel akibat kekerasan hati mereka (Matius 19:8). Dari awalnya, Tuhan merencanakan bahwa seorang laki-laki dan seorang perempuan menikah dengan sebuah perjanjian yang tidak dapat dipisahkan, dimana mereka menjadi satu daging (Kejadian 2:24). Yesus dengan benar menyatakan bahwa Keinginan Tuhan mengenai pernikahan: “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:6).
Yesus mengajarkan kesempurnaan harmoni dengan pengajaran dalam Ulangan.  Hal tersebut terlihat, sesuai dengan ajaran Musa dan Yesus, Hukum pengadilan dapat membubarkan kontrak pernikahan duniawi dengan sebuah “surat cerai”, tetapi tidak membubarkan badan metafisis bahwa suami dan istri adalah “satu daging” (Kej 2:24). Selain itu, bagaimana dapat pernikahan kedua dianggap sebagai “kenajisan” (Ulangan 24:4) atau “perzinahan” (matius 19:9)?33 Kemudian itu yang membuat persepsi mengapa Kej 2:24 digunakan ha'M'êJ;hu (menjadi najis, jijik”) berbicara mengenai pernikahan kedua, kata kerja yang sama digunakan di Imamat 18:20 dan Bilangan 5:13, 20, 28 yang berbicara mengenai perzinahan.
2.  Yesus Mengampuni orang Yang Berzinah
Orang-orang farisi mencoba meneguhkan Yesus dengan menjebaknya dalam dilema hukum Romawi atau adat  Israel yang harus ditetapkan kepada perempuan yang terdapat berzinah.  Tetapi Yesus sikap yang diambil Yesus adalah menghargai perempuan meskipun sudah berdosa.  Harapan Yesus perempuan itu tidak tersesat lagi, tidak salah tujuan lagi, inilah arti pokok yang diberikan Yesus.
Kristus tidak membenarkan dosa, namun demikian, Tuhan jauh lebih tertarik dalam menyelamatkan orang dari dosa-dosa mereka, daripada menghancurkan mereka karena dosa-dosa mereka. Dia datang supaya orang bertobat dari dosanya, bukan pembalasan. Dia menawarkan keselamatan, bukan penghukuman; Dia ingin menyembuhkan, supaya tidak terluka. Yesus datang kedunia untuk rekonsiliasi bagi umat manusia, yaitu dengan pengampunan.  "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.  Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita Siapa yang akan membawa tuduhan terhadap orang-orang yang Allah telah memilih? Siapakah yang akan menghukum mereka? Allah Dia yang telah dibenarkan kita "(Roma 8:1, 31-34).
Sebenarnya Yesus paling layak untuk melemparkan batu pertama sekali kepada perempuan.  Namun sikap Yesus ini menunjukkan tujuan dalam menebus umat manusia.  Dia tidak menghukum wanita  tersebut sebagai orang yang tidak layak diampuni, tetapi menghadapinya dengan lemah lembut dan kesabaran supaya menuntunnya kepada pertobatan. [9] Bagi Yesus keselamatan akan tersedia jikalau meninggalkan kehidupan berdosa yaitu tinggalkan perzinahan.  Dalam hal ini bukan berarti Yesus berkompromi dengan dosa perzinahan melainkan Yesus menawarkan keselamatan dan jalan keluar dari kehidupan berdosa.  Hukuman-Nya menantikan wanita itu kalau dia menolak untuk bertobat.
3. Yesus Kristus Memberi Kesempatan Untuk berubah
Jangan berbuat dosa lagi .  Yesus Kristus dalam hal ini adalah memperhatikan siapa saja yang menderita, menyembuhkan dan mengijinkan perempuan untuk menyentuhNya, juga mengijinkan mereka melayaniNya.  Hal ini tidak biasa dikalangan Rabbi di mana Rabbi menolak perempuan melayani meja untuk mereka. Jelas bahwa pendekatan yang radikal yang dilakukan Yesus terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Yesus juga membuat perempuan dalam perumpamaan misalnya: ragi dalam pembuatan roti, kelahiran anak, menghadiri pernikahan, ibu rumahtangga dan janda. Ia menggunakan gambaran perempuan untuk mengumpamakan kewaspadaan, ketekunan dalam berdoa, pengampunan dan sukacita atas kesalamatan umat yang hilang.
Yesus juga memperlakukan perempuan sebagai orang yang bertanggungjawab, hal ini terlihat dalam kasus perempuan yang berzinah. Yesus memang menentang mereka yang munafik, tetapi bukan berarti dosa perempuan itu dimaklumi.  Bahkan kepada perempuan itu tidak dikatakan secara eksplisit bahwa dosanya sudah diampuni, mungkin inplisit, tetapi dikatakan kepadanya untuk pergi dan tidak berbuat dosa lagi.
Kemudian kalau dilihat pada satu peristiwa di mana perempuan berdosa mengurapi Yesus. Yesus tidak mengabaikan bahwa ia adalah pendosa, tetapi mengakuinya dan menghadapi dosa perempuan itu.  Jadi masing-masing perempuan itu bertanggunghjawab atas dosanaya sendiri dan memerlukan dosanya diampuni.
Sikap Yesus yang paling nampak, ketika perempuan kedapatan berzinah adalah yaitu sikap yang dilandaskan dalam “kasih”.  Jadi dasar Yesus adalah kasih.  Yesus tidak menghakimi, Yesus tidak menghukum dengan melemparkan batu, Yesus tidak berkata kamu itu tidak pantas lagi, tetapi Yesus berkata “pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.  Kalau direnungkan perkataan Yesus dalam hal ini, bukan berarti Yesus member toleransi akan dosa perzinahan melainkan memberikan kesempatan untuk bertobat.

BAB IV
KESIMPULAN

Setelah penulis menyusun dan menyelesaikan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Musa tidak mengizinkan perceraian, dengan alasan bahwaYesus sendiri berkata di dalam Matius 19:9  “tetapi karena ketegaran hati mereka maka Musa mengizinkan kamu untuk menceraikan istrimu. Juga tujuan Musa mengizinkan untuk membuat surat cerai secara resmi supaya disaat pembuatan atau pengurusan surat ini memakan waktu yang lama, agar benar-benar dipertimbangkan matang sebelum cerai dengan istrinya.
Jadi tidak ada alasan karena berzinah atau tidak senonoh sebab Yesus Kristus di dalam Perjanjian baru memberi kesempatan bertobat kepada perempuan atau istri yang melakukan perzinahan. Dan mengenai pernikahan kembali hanya diizinkan kepada suami yang telah meninggal.


































.






















[1] Tafsiran Alkitab Masa Kini. (Jakarta: Yayasan Komunikasi  Bina Kasih, 2008), halaman. 332.

[2]Alkitab Edisi Study,  (Jakarta; LAI, 2011), Halaman 317.
[3] Ibid, halamam.332.

[4] Herbert J. Miles.  Sebelum Menikah Pahami Dulu Seks. (Jakarta: Gunung Mulia, 2001). Halaman 205.
[5] Jesus Pronounces it adultery in his day (Luke 16:18)

[6] Frederick W. Danker, dkk. Walter Bauer, A Greek-English New Testament and Other Early  Christian Literature, ed. Chicago Press, 2000)
[7] Driver, Deuteronomy, 272.

[8] Tigay, Deuteronomy, 222; Cairns, Word and Presence, 210
[9] Marie Claire Barth Frommel. Hati Allah bagaikan Hati Seorang Ibu (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), halaman. 86.

Masih ada jalan keluar