Akhir-akhir ini ada begitu banyak orang percaya yang
memarahi Tuhan, menyalahkan Tuhan, memberontak karena persoalan penderitaan
yang dihadapi di dalam hidupnya, bahkan berkata ” Tuhan tidak adil, dimanakah
kuasa Tuhan?, dan kalau Tuhan berkuasa kenapa hal ini terjadi?, kenapa Tuhan
tidak menolong saya?, berarti Tuhan tidak ada kan ..??”., dan seandainya Tuhan
berkuasa pasti ”Tuhan tolong saya”.
Didalam hal ini mereka merasa bahwa Tuhan itu membiarkan dan
tidak maumenolong mereka sehingga kata-kata menyalahkan ; ”Kenapa dan Mengapa”
keluar dari mulut mereka. Ada banyak orang-orang yang sudah lama atau baru
percaya meninggalkan Tuhan karena tidak tahan uji di dalam penderitaan yang di
derita mereka. Seolah-olah mereka merasa di tinggalkan Tuhan, padahal Tuhan
tidak pernah meninggalkan mereka. Ungkapan kata-kata menyalahkan ini keluar
dalam hati dan mulut orang percaya, karena mereka belum benar-benar mengetahui
dan memahami arti makna penderitaan yang sesungguhnya.
Arti penderitaan adalah sebuah proses yang harus (wajib) di
alami orang saleh seperti Ayub maupun orang yang tidak saleh seperti Yunus yang
menyimpang dari jalan Tuhan. Ini di alami Ayub dan Yunus dan juga tokoh-tokoh
Alkitab lainnya seperti Rasul Paulus. Ini adalah tidak ada maksud lain selain
membuktikan kemurnian iman mereka dan kesetiannya mereka kepada Tuhan. Proses
ini adalah pernah di alami oleh bangsa Israel ketika mereka keluar dari tanah
perbudakan menuju tanah kanaan, dan mereka harus melewati padang gurun selama
empat puluh tahun siang dan malam. Coba anda bayangkan prosesnya itu sangat
lama dan sakit kan...???. Pada hal sebenarnya Tuhan Allah mampu membawa mereka
dengan jangka waktu yang singkat, tetapi Tuhan Allah harus memproses mereka
melalui padang gurun untuk menguji ketaatan akan perintah-perintah-Nya. Arti
padang gurun adalah secara ilmu geografi adalah tempat yang kering yang tidak
ada air, gersang, panas bahkan banyak kerikil-kerikil dan pasir. Dan gambaran
padang gurun ini di dalam kehidupan orang percaya adalah masa-masa yang sukar
tidak mengenakkan, dimana kita merasa sepi dan kita dibawa ke sana untuk
melewati kerikil-kerikil dan panas terik matahari, air yang tidak ada itu untuk
kita di proses dan dimurnikan.
Tujuan Tuhan adalah untuk memproses lebih murni iman yang
masih setengah-setengah (angan-angan kuku) untuk dimurnikan sampai terbukti
kemurniannya itu. Seperti tukang periuk yang membuat bejana dari tanah liat.
Tukang periuk ini harus terlebih dahulu membersihkan tanah liat itu dan
mengambil kotoran-kotoran, atau kerikil yang ada di tanah liat itu sebelum di
bentuknya. Ini adalah gambaran cara pola hidup lama atau pikiran-pikiran kotor
harus dikeluarkan dan dibuang, dan setelah itu tanah liat itu harus di
injak-injak, ini adalah gambaran hidup yang se olah-olah ” hidup ini di tinju,
di tendang, di hajar” . Setelah di bentuk harus dibakar atau dipanaskan supaya
bejana itu kuat dan tidak mudah pecah. Artinya hidup ini benar – benar di
panaskan seperti bejana supaya sadar dan mengerti apa yang masih kurang di
dalam hidupnya. Dan kalau bejana itu lagi rusak di pecahkan dan dikerjakannya
lagi supaya indah. Artinya hidup ini di proses sampai bejana hidup ini indah
dan kuat.
Penderitaan yang di alami orang percaya ini di izinkan oleh
Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita seperti penderitaan Ayub tetapi
Tuhan izinkan untuk membuktikan kemurnian iman kita seperti Ayub yang sampai
“barah yang busuk dari telapak kakinya sampai batu kepalanya.” (Ayub 2: 7),
tetapi Tuhan izinkan terjadi karena Dia (Tuhan) justru karena Tuhan mengashi
kita, seperti Firman Tuhan berkata: Barangsiapa kukasihi , ia kutegor dan
kuhajar;sebab itu relakan hatimu dan bertobatlah” (Wahyu 3:19).” : ” karena
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang di akui-Nya
sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu
seperti anak. Dimanakah tedapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” (Ibrani
12:6-7).
Bahwa arti atau makna penderitaan ini adalah “ untuk
membuktikan kemurnian imanmu- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang di uji kemurniannya dengan api- sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Jadi kalau Tuhan mengizinkan persoalan-persoalan terjadi di
dalam kehidupan orang percaya adalah bukti bahwa Tuhan masih memperhatikan dan
mengasihi anda. Bayangkan kalau Tuhan Allah membiarkan hidup anda berjalan
sendiri tidak ada menegur ketika salah, maka otomatis hidup anda akan se
enaknya sendiri melakukan dosa. Tetapi Tuhan menegur melalui problem, sehingga
anda sadar bahwa yang di lakukan anda itu salah. Dan problem ini membuat anda
mengintropeksi diri tentang apa yang kurang di dalam diri anda sehingga anda
bisa merubah diri anda dan senantiasa bahwa anda benar-benar butuh pemeliharaan
Tuhan.
Alasan Orang Benar Menderita
1. Allah itu tetap kasih sekalipun tidak selalu mencurahkan
berkatnya
2. Allah mengizinkan kesengsaraan sebagai cara untuk
memurnikan dan meneguhkan iman kepada Tuhan.
3. Allah mempunyai rancangan yang indah melampaui akal
manusia.
Alasan orang yang tidak saleh Menderita
1. Supaya mereka mengerti penciptanya yang memberi dia hidup
2. Orang yang tidak saleh di izinkan Tuhan menderita supaya
bertobat dari dosanya dan menyembah kepada Tuhan.
3. Menegur mereka dari kesalahannya sehingga berubah.
4. Membawa mereka kepada rencana Allah.
” Didalam hidup ini tidak ada sesuatu apa pun yang terjadi
suka, duka, bahkan sekalipun dalam kekelaman tanpa kehendak Tuhan dan se izin
Tuhan, semunya terjadi pasti ada maksud dan tujuan dan rencana Tuhan yang indah
yang jauh melampaui akal manusia”. (Kristalon Sinaga)
4. Kenapa Tuhan terlambat menolong saya?
Pada umumnya kita pengennya serba cepat, dan mudah di dalam
mengharapkan kebutuhan dan keinginan kita di jawab oleh Tuhan seketika. Seperti
pengen cepat doa kita di kabulkan, penyakit kita ingin cepat sembuh, ingin
cepat dapat jodoh dan lain-lain. Tetapi yang kenyataan pengharapan kita tidak
seperti apa yang kita inginkan, malah kebaikannya penyakit tidak sembuh-sembuh,
mungkin belum dapat jodoh dan sebagainya.
Yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan itu tidak mendengarkan
doa seruan ketika kita minta pertolongan Kepada-Nya atau bagaimana?. Jawabnya
adalah waktu kita beda dengan waktu Tuhan, dalam arti waktu Tuhan tidak pernah
terburu-buru di dalam memberi jawab atas kebuthan kita seperti yang kita
harapkan. Tetapi Tuhan Allah terlebih dahulu mempertimbangkan-Nya, tidak dengan
cepat, bukan berarti Tuhan Allah tidak cepat berpikir, tetapi Tuhan perlu
menguji kesabaran, ketulusan kita, kekudusan kita, apakah kita bisa
mempertahankan kekudusan kita?, atau malah kita bersungut-sungut?, atau
memarahi Tuhan. Nah ini yang mau di lihat Tuhan dari hidup kita ysitu kekudusan
dan ksetiaan.
Semacam hal di atas pernah di alami oleh Maria, Marta ketika
Lazarus saudaranya sakit parah. Maria dan Marta bertindak untuk mengirim pesan
kepada Yesus, karena Maria, Marta tahu Lazarus adalah sahabat Yesus. Mereka
berusaha agar Yesus segera datang untuk menyembuhkan sakit Lazarus. Tetapi yang
kenyataannya adalah Yesus tidak datang, padahal Maria dan Marta sangat berharap
dan menunggu kedatangan Yesus untuk menyembuhkan saudaranya. Penantian mereka
menjadi cemas dari jam ke jam, bahkan berubah menjadi hari, Yesus belum
datang-datang. Sehingga akhirnya saudaranya sakit parah meninggal. Ini artinya
kadangkala sampa lama bangat persoalan kita tidak selesai, jam ke jam, hari ke
hari.
Yang menjadi pertanyaan: Dimanakah Yesus?, apakah pesannya
tidak sampai Kepada Yesus?, apakah Yesus tidak tahu bahwa Lazarus adalah
sahabatnya?, atau bagaimana?, jawabnya adalah Yesus tahu, Yesus mengerti bahwa
Lazarus meniggal. Disini Yesus sengaja tidak datang sebab Yesus mau menyatakan
bahwa Dialah kebangkitan itu (Yohanes 11:25; Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama,
lamanya. Percayakah engkau akan ha ini? ).
Secara pikiran manusia Maria dan Marta pasti kecewa dan
merasa jengkel karena seolah-olah pertolongan Yesus terlambat, tidak peduli dan
memperhatikan apa yang mereka rasakan. Tetapi yang sebenarya bahwa Yesus tahu,
dan peduli akan apa yang terjadi bagi sahabatnya. Dan pada akhirnya Yesus
membangkitkan Lazarus dari kuburnya. Di dalam peristiwa ini bahwa Yesus punya
rencana yang indah dan waktu yang indah sebab Yesus rindu mau menyatakan bahwa
Dialah kebangkitan itu.
Jadi di dalam kejadian-kejadian atau problem yang kita alami
seperti Maria, Marta dan saudara Lazarus bahwa Tuhan tidak pernah terlambat
menolong. Dan perlu di ingat bahwa waktu kita, bukanlah waktu Tuhan yang pengen
cepat-cepat, tetapi perlu waktu Tuhan, sebab segala sesuatu yang terjadi apa
pun itu bahwa Yesus punya rencana yang indah.