ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Sabtu, 07 Januari 2012

Khanazah Gnostik

INJIL YUDAS & Khasanah Gnostik yang Menggemparkan

PENDAHULUAN


Ditengah-tengah ramainya kontroversi soal buku The Da Vinci Code sejak terbitnya di tahun 2003, dan di ketika buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan terbit pada medio tahun 2004 dan kemudian ramai lagi dengan dirilisnya film itu pada bulan Mei 2006, dunia diramaikan lagi dengan dilontarkannya isu Injil Yudas oleh National Geographic, maka tidak disangkal bahwa novel The Da Vinci Code telah berhasil mendongkrak perhatian orang pada Injil-Injil Gnostik.

Injil Yudas mulai dikenal khalayak ramai ketika situs web National Geographic memuat liputan panjang soal Injil Yudas. Liputan mana juga difilmkan dan diputar melalui media TV, dan kemudian pada bulan berikutnya dimuat dalam versi cetak dan menjadi cover story majalah National Geographic - May 2006 dan versi laporan Indonesianya dimuat dalam edisi National Geographic - Juni 2006. Akhirnya Injil Yudas diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris (April 2006) dan terjemahan bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Gramedia dan dirilis pada tanggal 29 Juni 2006 bersama dengan buku ‘The Lost Gospel’ (Injil yang Terhilang) yang bercerita sekitar Injil Yudas.

Sekalipun isi Injil Yudas cukup kontroversial, kepopulerannya kalah oleh promosi buku novel The Da Vinci Code yang sudah lebih dahulu populer dan yang filmnya dirilis bersamaan dengan dirilisnya berita tentang Injil Yudas, sehingga Injil ini tidak mendapat sambutan sehebat The Da Vinci Code. Namun dengan terbitnya terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, tidak dapat dihindari buku ‘Injil’ ini akan menimbulkan pertanyaan juga ditujukan kepada umat Kristen. Dalam hal inilah gereja yang sadar akan tanggung jawabnya dalam membina umatnya dituntut untuk memberi pengertian kepada jemaatnya agar mampu memberi jawab kepada mereka yang tertarik isi buku Injil Yudas.


DARI NAG HAMADI KE EL-MINYA


Khasanah Gnostik adalah kumpulan tulisan yang dijilid (kodeks) dalam bahasa koptik yang ditemukan di Mesir di perpustakaan Chenoboskion yang lebih dikenal di lokasi Nag Hamadi di tepi sungai Nil di Mesir. Penemuan itu terjadi pada tahun 1945 dan kemudian baru pada tahun 1957 dikenal luas setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris. Perpustakaan itu berasal dari abad-3-4M dan berisi tulisan-tulisan berfaham Gnostik, sedangkan kita mengetahui bahwa faham Gnostik baru berkembang sekitar abad-2-3M di sekitar Palestina.

Dalam khasanah Gnostik di Nag Hamadi terkumpul sebanyak 13 kodeks papirus yang dijilid dengan sampul kulit (perkamen) dan seluruhnya terdiri dari 52 traktat Gnostik, termasuk 3 karya Corpus Hermeticum dan terjemahan karya Plato ‘Republik.’ Setelah melalui berbagai tangan di pasar gelap barang antik, sebagian besar khasanah Gnostik itu akhirnya terkumpul dan disimpan di Museum Koptik di Kairo, Mesir.

Dari khasanah Gnostik itu, 5 diantaranya disebut Injil, yang memuat percakapan-percakapan tentang Yesus yaitu Injil Thomas, Injil Filipus, Injil Maria, Injil Mesir, dan Injil Kebenaran. Dari kelima Injil itu, Injil Thomas-lah yang paling terkenal karena ditemukan dalam naskah lengkap, dan Injil inilah yang paling diminati para penganut Jesus Seminar dan dianggap sebagai Injil Kelima.

Injil Gnostik lainnya yang ditemukan kemudian di El-Minya, kira-kira 300 KM disebelah utara Nag Hamadi, pada tahun 1970-an adalah Injil Yudas.

Injil-Injil ini tidak ada satu pun yang sesuai dengan Injil Perjanjian Baru dari abad-1M. Ciri khas dari Injil gnostik adalah percakapan antara Yesus ilahi yang bangkit dengan murid-murid-Nya dimana ajaran gnostik diajarkan di dalamnya.



FAHAM GNOSTIK


Khasanah atau pustaka Gnostik dimiliki komunitas Gnostik di Mesir waktu itu yang mungkin karena adanya tentangan karya-karya tulis mereka disembunyikan. Ajaran Gnostik adalah ajaran mistik esoterik yang kemudian dipercayai secara sinkretis dengan kekristenan oleh para pengikutnya. Gnostik berasal dari bahasa yunani ‘Gnosis’ yang artinya ‘pengetahuan rahasia’ yang diungkapkan kepada manusia. Aliran gnostik menawarkan pengetahuan rahasia mengenai realita ilahi. Percikan atau benih ilahi yang baik itu jatuh dari realitas yang transenden ke dua materi yang jahat, dan terpenjara dalam tubuh manusia. Dibangunkan oleh pengetahuan rahasia, percikan api ilahi itu dapat kembali ke dunia dimana dia sebenarnya berasal yaitu dunia spiritual yang transenden.

Bagi para pengikut gnostik, ada sumber kebaikan tertinggi yang disebut pikiran Ilahi yang esa yang berada dialam spiritual diluar alam materi ini yang pada dasarnya baik. Pikiran ilahi yang lebih rendah dipancarkan keluar dari sumber itu secara bertingkat. Yang terakhir dari seri pancaran itu adalah ‘Sophia’ (hikmat) yang mengandung keinginan untuk mengetahui sumber kebaikan yang tidak diketahui itu. Keinginan ini menghasilkan bayangan ilahi yang cacat dan jahat atau ‘Demiurge’ yang diyakini sebagai yang menciptakan alam semesta. Percikan ilahi yang mendiami manusia jatuh ke alam materi untuk membebaskan kemanusiaan. Orang-orang Gnostik menganggap demiurge sebagai Allah Perjanjian Lama yang menciptakan langit dan bumi untuk memelihara kemanusiaan dari keinginan mereka kembali kepada sumbernya.

Graham Stanton, ahli Perjanjian Baru Inggeris merumuskan keyakinan Gnostik Kristen secara sederhana sebagai:
“dunia adalah tempat yang jahat diciptakan oleh Tuhan yang jahat (Yahweh), dan yang berbalikan dari Tuhan yang benar dan Esa. Pengikut Gnostik kristen menganggap diri mereka sebagai keturunan Tuhan yang esa itu, dan sebagai percikan ilahi yang terkurung dalam dunia yang jahat ini. Kristus dikirim untuk mengingatkan pengikut Gnostik mengenai hakekat diri mereka yang sebenarnya. Kristus memberitakan rahasia (gnosis) pada para pengikut Gnostik agar mereka dapat melepaskan diri dari dunia yang jahat ini dan kembali kepada Tuhan yang benar.” (Gospel Truth? hlm.87).


Manusia sebagai keturunan Ilahi yang esa itu memiliki percikan kekuatan Ilahi itu, namun ia terkurung dalam penjara tubuh materi. Berbeda dengan kepercayaan Kristen, gnostik mengajarkan bahwa setiap orang bisa berhubungan dengan pikiran Ilahi itu dan keselamatan terletak dalam membangunkan percikan api Ilahi itu dan kembali menyatu kedalam pikiran Ilahi (pandangan mistik/kebatinan). Untuk mencapainya dibutuhkan seorang pembimbing rohani yang dikalangan gnostik-kristen disebut Kristus.

Bagi Gnostik, Kristus mengajarkan ucapan-ucapan rahasia sehingga mereka yang mengerti bisa mencapai ke’Ilahi’annya sama seperti Kristus. Bagi mereka, Kristus, roh Yesus yang ilahi mendiami tubuh manusia Yesus, dan Yesus yang ilahi tidak mati disalib tetapi dinaikkan ke realita ilahi dimana Ia semula berasal. Karena itu pengikut Gnostik menolak penderitaan dan kematian Yesus yang menebus manusia dan kebangkitan tubuh.

Tidak ada komentar:

Masih ada jalan keluar