ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Selasa, 29 September 2015

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK BANGSA





Berbicara mengenai pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Salah satu kurikulum yang disebut Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Landasan "PKn" berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia yang dapat dilestarikan serta diwujudkan dalam bentuk prilaku kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.

Sesuai dengan UU No 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan, "pendidikan nasional befungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".

Berangkat dari bunyi Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 3 di atas, secara formal upaya menyiapkan sarana dan prasarana, kegiatan, pendidikan dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa Indonesia. Namun disadari bahwa bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter yang melanda ke semua lapisan masyarakat dan tidak terkecuali anak-anak sekolah. Itulah sebabnya pendidikan karakter menjadi persoalan utama yang harus mendapat perhatian khusus di dalam pendidikan keluarga, agama maupun penerapan dalam bidang pendidikan formal.

Mengapa Penting Pendidikan Karakter Bagi Anak Bangsa?

Ada beberapa hal mengapa penting pendidikan karakter bagi bangsa ini:
1. Pendidikan tanpa karakter membahayakan bangsa dang negara
2.Pendidikan karakter sangat erat kaitannya dengan identitas negara bangsa Indonesia ini, karena bangsa yang memiliki karakter yang mulia mampu menjadikan bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Jadi, eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki bangsa tersebut.
3. Bangsa Indonesia adalah negara yang beranekaragam suku dan bangsa yang telah disatukan di dalam moto Bhineka Tunggal Ika. Maka dari itu harus dijaga kesatuan yang sudah terjalin.
4. Terjadinya krisis yang melanda semua lapisan masyarakat dan tidak terkecuali mahasiswa maupun anak-anak sekolah; krisis tersebut antara lain meningkatnya pergaulan bebas, seks pra-nikah, tawuran, minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, kekerasan, kerusuhan, pencurian, kejahatan terhadap teman dan lain-lain.
5. Menurut Daniel Goleman bahwa kecerdasan emosional dan sosial diperlukan 80 %, sementara kecerdasan intelektual 20 %.
6. Menurut penelitian di Amerika, 90 % kasus pemecatan disebabkan oleh prilaku buruk seperti tidak jujur dan bertanggung jawab.

Bagaimana Mewujudkan Anak Bangsa yang Berkarakter?

Memperhatikan dan menyimak dari 6 hal di atas tentang pentingnya pendidikan karakter, maka dari itu sudah saatnya melangkah untuk mewujudkan anak bangsa yang berkarakter. Adapun langkah tersebut adalah:

1. Pendidikan Orang tua

Orang tua menjadi peran utama dalam mendidik anak, karena waktu anak lebih banyak bersama dengan Orang tua. Ketika anak masih balita justru peran orang tua sangat diperlukan. Amsal mengatakan: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu". Ini nasihat kepada Orang tua supaya mendidik anak tersebut dengan baik. Jadi, Orang tua harus bertanggung jawab untuk mendidik anak di dalam kasih sayang. Karena sikap dan perlakuan Orang tua terhadap anak menjadi penentu bagi karakter anak kelak menjadi besar. Jika anak dibesarkan dalam keluarga yang suka berkelahi, maka anak belajar berkelahi. Tepatlah perumpamaan yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Maka dari itu Orang tua harus mendidik anak dengan baik.


2. Pendidikan Agama

Peran pendidikan agama sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter anak. Dalam hal ini guru agama harus menekankan nilai-nilai etika dan estetika inti seperti kasih sayang, cinta damai, toleransi, kejujuran serta etos kerja yang baik, jadi tidak hanya sekedar doktrin. Guru yang mendidik harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter peserta didik serta menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan Formal

http://sabdalogoss.blogspot.com
Pendidikan karakter harus diutamakan mulai dari Sekolah Dasar sampai kepada perguruan tinggi. Namun yang menjadi sorotan adalah tentang kurikulum yang dikembangkan atau yang dirubah harus berdasarkan nilai-nilai agama, filosofis, dan psikologi. Dan juga kepada seluruh guru pendidik harus lebih mengutamakan karakter dalam setiap kurikulum yang dijarkan. Tidak terkecuali matematika dan Olah raga.

Tidak ada komentar:

Masih ada jalan keluar