ddd
Jumat, 16 September 2016
Kamis, 08 September 2016
Cara Menampilkan Ayat Alkitab Harian di Blog Anda
Cara menampilkan Ayat Alkitab di blog anda:
1. Pertama masuk dulu ke dasbor blog kamu
2. Kemudian pilih Tata Letak
3. Kemudian pilih Tambahkan Gadget / Add Gadget
4. Lalu scroll kebawah dan cari HTML/Javascript
5. Kemudian isi judulnya "Ayat Alkitab Harian" dan pada bagian konten, Copy paste code di bawah ini :
<script language="JavaScript" src="http://forumkristen.com/aplikasi/alkitabhariini/jsfile.php" type="text/javascript"></script>
6. Simpan dan lihat hasilnya
Rabu, 07 September 2016
Tetaplah Bersyukur
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Tes 5:18
Pada suatu hari saya berkunjung ke tempat paman yang ada di sebuah desa yang terletak di pinggiran danau. Setelah tiba di sana, saya mau menikmati indahnya alam karena selama ini tinggal di kota yang udaranya panas. Namun di tengah menikmati sejuknya suasana desa, saya melihat sepasang suami istri yang sedang boncengan naik sepeda ontel sambil mereka ketawa dan sepertinya mereka bahagia sekali. Saya mulai penasaran melihat sepasang suami istri ini, akhirnya saya mengikuti mereka dari belakang untuk memastikan bagaimana bentuk tempat tinggal mereka. Setelah tiba di tempat mereka, saya mulai mengamati kemana mereka pergi, ternyata mereka masuk ke rumah terbuat dari anyaman bambu dan beratap jerami. Namun ditengah kehidupan keadaan seperti itu, mereka bisa bahagia.
Ketika kita menerima berkat Tuhan mungkin berupa motor, mobil, rumah, kita gampang mengucap syukur. Dan kita berkata Tuhan Yesus baik, tetapi ketika keadaan sulit menghampiri kehidupan kita, kita sering bersungut-sungut dan protes kepada Tuhan. Namun kita dapat belajar dari salah tokoh di Perjanjian Lama yang bernama Ayub, dimana persoalan bertubi-tubi menerpa keluarganya. Namun Ayub bisa berkata: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” (Ayub 42 : 2). Ayub tidak menghujat Tuhan, dia tetap percaya bahwa rencana Tuhan tidak ada yang gagal. Kita juga mau memperhatikan kehidupan sepasang suami istri di atas, mereka hidup sederhana, mereka hanya memiliki sepeda ontel, mereka tinggal di rumah yang sederhana yang sebenarnya tidak layak di tempati. Namun merek bisa tertawa, mereka bisa bahagia, dan menerima keadaan itu dengan ucapan syukur.
Diposkan oleh Kristalon Sinaga di 08.05
Minggu, 28 Agustus 2016
MENGAPA SAYA MENDERITA...??
Akhir-akhir ini ada begitu banyak orang percaya yang
memarahi Tuhan, menyalahkan Tuhan, memberontak karena persoalan penderitaan
yang dihadapi di dalam hidupnya, bahkan berkata ” Tuhan tidak adil, dimanakah
kuasa Tuhan?, dan kalau Tuhan berkuasa kenapa hal ini terjadi?, kenapa Tuhan
tidak menolong saya?, berarti Tuhan tidak ada kan ..??”., dan seandainya Tuhan
berkuasa pasti ”Tuhan tolong saya”.
Didalam hal ini mereka merasa bahwa Tuhan itu membiarkan dan
tidak maumenolong mereka sehingga kata-kata menyalahkan ; ”Kenapa dan Mengapa”
keluar dari mulut mereka. Ada banyak orang-orang yang sudah lama atau baru
percaya meninggalkan Tuhan karena tidak tahan uji di dalam penderitaan yang di
derita mereka. Seolah-olah mereka merasa di tinggalkan Tuhan, padahal Tuhan
tidak pernah meninggalkan mereka. Ungkapan kata-kata menyalahkan ini keluar
dalam hati dan mulut orang percaya, karena mereka belum benar-benar mengetahui
dan memahami arti makna penderitaan yang sesungguhnya.
Arti penderitaan adalah sebuah proses yang harus (wajib) di
alami orang saleh seperti Ayub maupun orang yang tidak saleh seperti Yunus yang
menyimpang dari jalan Tuhan. Ini di alami Ayub dan Yunus dan juga tokoh-tokoh
Alkitab lainnya seperti Rasul Paulus. Ini adalah tidak ada maksud lain selain
membuktikan kemurnian iman mereka dan kesetiannya mereka kepada Tuhan. Proses
ini adalah pernah di alami oleh bangsa Israel ketika mereka keluar dari tanah
perbudakan menuju tanah kanaan, dan mereka harus melewati padang gurun selama
empat puluh tahun siang dan malam. Coba anda bayangkan prosesnya itu sangat
lama dan sakit kan...???. Pada hal sebenarnya Tuhan Allah mampu membawa mereka
dengan jangka waktu yang singkat, tetapi Tuhan Allah harus memproses mereka
melalui padang gurun untuk menguji ketaatan akan perintah-perintah-Nya. Arti
padang gurun adalah secara ilmu geografi adalah tempat yang kering yang tidak
ada air, gersang, panas bahkan banyak kerikil-kerikil dan pasir. Dan gambaran
padang gurun ini di dalam kehidupan orang percaya adalah masa-masa yang sukar
tidak mengenakkan, dimana kita merasa sepi dan kita dibawa ke sana untuk
melewati kerikil-kerikil dan panas terik matahari, air yang tidak ada itu untuk
kita di proses dan dimurnikan.
Tujuan Tuhan adalah untuk memproses lebih murni iman yang
masih setengah-setengah (angan-angan kuku) untuk dimurnikan sampai terbukti
kemurniannya itu. Seperti tukang periuk yang membuat bejana dari tanah liat.
Tukang periuk ini harus terlebih dahulu membersihkan tanah liat itu dan
mengambil kotoran-kotoran, atau kerikil yang ada di tanah liat itu sebelum di
bentuknya. Ini adalah gambaran cara pola hidup lama atau pikiran-pikiran kotor
harus dikeluarkan dan dibuang, dan setelah itu tanah liat itu harus di
injak-injak, ini adalah gambaran hidup yang se olah-olah ” hidup ini di tinju,
di tendang, di hajar” . Setelah di bentuk harus dibakar atau dipanaskan supaya
bejana itu kuat dan tidak mudah pecah. Artinya hidup ini benar – benar di
panaskan seperti bejana supaya sadar dan mengerti apa yang masih kurang di
dalam hidupnya. Dan kalau bejana itu lagi rusak di pecahkan dan dikerjakannya
lagi supaya indah. Artinya hidup ini di proses sampai bejana hidup ini indah
dan kuat.
Penderitaan yang di alami orang percaya ini di izinkan oleh
Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita seperti penderitaan Ayub tetapi
Tuhan izinkan untuk membuktikan kemurnian iman kita seperti Ayub yang sampai
“barah yang busuk dari telapak kakinya sampai batu kepalanya.” (Ayub 2: 7),
tetapi Tuhan izinkan terjadi karena Dia (Tuhan) justru karena Tuhan mengashi
kita, seperti Firman Tuhan berkata: Barangsiapa kukasihi , ia kutegor dan
kuhajar;sebab itu relakan hatimu dan bertobatlah” (Wahyu 3:19).” : ” karena
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang di akui-Nya
sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu
seperti anak. Dimanakah tedapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” (Ibrani
12:6-7).
Bahwa arti atau makna penderitaan ini adalah “ untuk
membuktikan kemurnian imanmu- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang di uji kemurniannya dengan api- sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Jadi kalau Tuhan mengizinkan persoalan-persoalan terjadi di
dalam kehidupan orang percaya adalah bukti bahwa Tuhan masih memperhatikan dan
mengasihi anda. Bayangkan kalau Tuhan Allah membiarkan hidup anda berjalan
sendiri tidak ada menegur ketika salah, maka otomatis hidup anda akan se
enaknya sendiri melakukan dosa. Tetapi Tuhan menegur melalui problem, sehingga
anda sadar bahwa yang di lakukan anda itu salah. Dan problem ini membuat anda
mengintropeksi diri tentang apa yang kurang di dalam diri anda sehingga anda
bisa merubah diri anda dan senantiasa bahwa anda benar-benar butuh pemeliharaan
Tuhan.
Alasan Orang Benar Menderita
1. Allah itu tetap kasih sekalipun tidak selalu mencurahkan
berkatnya
2. Allah mengizinkan kesengsaraan sebagai cara untuk
memurnikan dan meneguhkan iman kepada Tuhan.
3. Allah mempunyai rancangan yang indah melampaui akal
manusia.
Alasan orang yang tidak saleh Menderita
1. Supaya mereka mengerti penciptanya yang memberi dia hidup
2. Orang yang tidak saleh di izinkan Tuhan menderita supaya
bertobat dari dosanya dan menyembah kepada Tuhan.
3. Menegur mereka dari kesalahannya sehingga berubah.
4. Membawa mereka kepada rencana Allah.
” Didalam hidup ini tidak ada sesuatu apa pun yang terjadi
suka, duka, bahkan sekalipun dalam kekelaman tanpa kehendak Tuhan dan se izin
Tuhan, semunya terjadi pasti ada maksud dan tujuan dan rencana Tuhan yang indah
yang jauh melampaui akal manusia”. (Kristalon Sinaga)
4. Kenapa Tuhan terlambat menolong saya?
Pada umumnya kita pengennya serba cepat, dan mudah di dalam
mengharapkan kebutuhan dan keinginan kita di jawab oleh Tuhan seketika. Seperti
pengen cepat doa kita di kabulkan, penyakit kita ingin cepat sembuh, ingin
cepat dapat jodoh dan lain-lain. Tetapi yang kenyataan pengharapan kita tidak
seperti apa yang kita inginkan, malah kebaikannya penyakit tidak sembuh-sembuh,
mungkin belum dapat jodoh dan sebagainya.
Yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan itu tidak mendengarkan
doa seruan ketika kita minta pertolongan Kepada-Nya atau bagaimana?. Jawabnya
adalah waktu kita beda dengan waktu Tuhan, dalam arti waktu Tuhan tidak pernah
terburu-buru di dalam memberi jawab atas kebuthan kita seperti yang kita
harapkan. Tetapi Tuhan Allah terlebih dahulu mempertimbangkan-Nya, tidak dengan
cepat, bukan berarti Tuhan Allah tidak cepat berpikir, tetapi Tuhan perlu
menguji kesabaran, ketulusan kita, kekudusan kita, apakah kita bisa
mempertahankan kekudusan kita?, atau malah kita bersungut-sungut?, atau
memarahi Tuhan. Nah ini yang mau di lihat Tuhan dari hidup kita ysitu kekudusan
dan ksetiaan.
Semacam hal di atas pernah di alami oleh Maria, Marta ketika
Lazarus saudaranya sakit parah. Maria dan Marta bertindak untuk mengirim pesan
kepada Yesus, karena Maria, Marta tahu Lazarus adalah sahabat Yesus. Mereka
berusaha agar Yesus segera datang untuk menyembuhkan sakit Lazarus. Tetapi yang
kenyataannya adalah Yesus tidak datang, padahal Maria dan Marta sangat berharap
dan menunggu kedatangan Yesus untuk menyembuhkan saudaranya. Penantian mereka
menjadi cemas dari jam ke jam, bahkan berubah menjadi hari, Yesus belum
datang-datang. Sehingga akhirnya saudaranya sakit parah meninggal. Ini artinya
kadangkala sampa lama bangat persoalan kita tidak selesai, jam ke jam, hari ke
hari.
Yang menjadi pertanyaan: Dimanakah Yesus?, apakah pesannya
tidak sampai Kepada Yesus?, apakah Yesus tidak tahu bahwa Lazarus adalah
sahabatnya?, atau bagaimana?, jawabnya adalah Yesus tahu, Yesus mengerti bahwa
Lazarus meniggal. Disini Yesus sengaja tidak datang sebab Yesus mau menyatakan
bahwa Dialah kebangkitan itu (Yohanes 11:25; Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama,
lamanya. Percayakah engkau akan ha ini? ).
Secara pikiran manusia Maria dan Marta pasti kecewa dan
merasa jengkel karena seolah-olah pertolongan Yesus terlambat, tidak peduli dan
memperhatikan apa yang mereka rasakan. Tetapi yang sebenarya bahwa Yesus tahu,
dan peduli akan apa yang terjadi bagi sahabatnya. Dan pada akhirnya Yesus
membangkitkan Lazarus dari kuburnya. Di dalam peristiwa ini bahwa Yesus punya
rencana yang indah dan waktu yang indah sebab Yesus rindu mau menyatakan bahwa
Dialah kebangkitan itu.
Jadi di dalam kejadian-kejadian atau problem yang kita alami
seperti Maria, Marta dan saudara Lazarus bahwa Tuhan tidak pernah terlambat
menolong. Dan perlu di ingat bahwa waktu kita, bukanlah waktu Tuhan yang pengen
cepat-cepat, tetapi perlu waktu Tuhan, sebab segala sesuatu yang terjadi apa
pun itu bahwa Yesus punya rencana yang indah.
Makna Penderitaan Orang Percaya
Pendahuluan
Penderitaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia, dan sering bertanya-tanya untuk apa hidup ini harus
menderita, terutama bila dilihat dari sudut pandang Iman Kristen. Penderitaan
tidak dapat dipahami begitu saja, tetapi harus dilihat dari pelbagai sudut
karena berkaitan dengan banyak aspek kehidupan.
Dan penderitaan orang yang percaya tidak sebanding dengan
penderitaan yang dialami oleh Yesus, dan penderitaan Yesus ini menjadi suatu
contoh bagi orang yang percaya untuk menguatkan, ketika diperhadapkan dengan
penderitaan. Dan dalam hal ini penderitaan orang percaya mengerjakan suatu
kemuliaan yang kekal yang melebihi segala-galanya.
A. Latar belakang
penulisan kitab petrus
Surat Petrus menyatakan bahwa penulisanya adalah Rasul
Petrus sendiri (1:1). Ia adalah seorang “penatua” yang pernah menjadi saksi
mata penderitaan Kristus (5:1). Ia memiliki kawan yang disebut “anaknya”, yakni
Markus(5:13). Tradisi dengan tegas menyatakan bahwa surat ini ditulis oleh Raul
Petrus, yagn menggunakan Silwanus (silas; 5:12) sebagai juru tulisnya
(amanuensis). Agak pasti bahwa surat ini ditulis dari Roma yang juga disebut
Babilon (5:13) sebelum Nero mulai melancarkan penganiayaan.
Surat petrus ini ditulis oleh Petrus sendiri pada tahun
60-63 M, dengan tema menderita bagi Kristus. Surat ini merupakan yang pertama
dari dua surat PB yang ditulis oleh rasul Petrus (1:1; 2Petrus 1:1). Petrus
mengakui bahwa surat pertama ini ditulis dengan bantuan Silas (Yun. Silvananus)
sebagai jur tulisnya (5:12). Kemahiran Silas dalam bahasa Yunani dan tampak
dalam surat 2 Petrus. Nada dan isi surat ini, sedangkan bahasa petrus yang
kurang halus tampak dalam surat 2 Petrus. Persekkutuannya yang akrab dengan
Tuhan Yesus selama bertahun-tahun melandasi ingatannya kembali akan kematian
(1:11, 19; 2:21-24; 3:18; 5:1) dan kebangkitan Yesus(1:3, 21’ 3:21); secara
tidak langsung Petrus tampaknya juga menunjuk kepada penampakan diri Yesus
kepadanya di Galilea setelah kebangkitan menunjuk kepada penampakan diri Yesus
kepadanya di Galilea setelah kebangkitan (2:25; 5:2a; bd. Yoh 21:15-23).
Tambahan lagi, terdapat banyak persamaan di antara surat ini dengan
khotbah-khotbah Petrus yan dicatat dalam Kisah Para Rasul.
Petrus mengalamatkan surat ini kepada “orang-orang pendatang
yang tersebar” diseluruh propinsi Asia kecil kekaisaran Romawi (1:1). Beberapa
di antara mereka ini mungkin adalah orang bertobat yang menanggapi khotbahnya
pada hari Pentakosta dan telah kembali ke kota masing-masing dengan iman yang
baru (bd. Kis 2:9-11). Orang percaya ini disebut “pendatang dan perantau”
(2:11) untuk mengingatkan mereka bahwa perziarahan mereka sebagai tanggapan
terhadap laporan dari orang percaya di Asia kecil tentang peningkatan
perlawanan (4:12-16) yang belum didukung resmi oleh pemerintahan (2:12-17).
Petrus menulis dari “Babilon” (5:130. Kata ini dapat
ditafsirkan secara harfiah sebagai negara Babilon di Mesopotamia atau sebagai
ungkapan kiasan untuk Roma, pusat tertinggi dari kefasikan abad pertama.
Walaupun Petrus mungkin satu kali berkunjung ke tempat penampungan golongan
Yahudi-ortodoks yang besar di Babilon, dan lebih mudah menerangkan bajwa
Petrus, Silas (5:12), dan, Marus (5:13) sedang bersama-sama di Roma (Kolose
4:10 ; bd. Pernyataan Papias mengenai Petrus dan markus di Roma pada awal
dasawarsa 60-an dan bukan di Babionia. Kemungkinan besar Petrus menulis dari
Roma pada tahun 60-63 M, pasti sebelum pertumpahan darah yang mengerikan oleh
Nero di mulai (th. 64 M).
Tujuan Penulisan
surat Petrus
Petrus menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita
ini unutk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi
kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang
mulai mengaami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat
kafir. Petrus khawatir kalau-kalau ornag percaya membangitkan ketidasenangan
pemerintah dan menasihatkan mereka untuk menhgikuti teladan Yesus dalam
menderita dengan tidak bersalah benar, dan luhur.
A. Menderita
karena Mengikut Kristus
Penderitaan yang terjadi atau yang dimaksud dalam surat
petrus ini adalah bukan penderitaan karena melakukan dosa atau kejahatan,
melainkan menderita karena mengikut Yesus, didalam hal ini adalah orang-orang
yang mengikut Yesus diperhadapapkan pencobaan-pencobaan atau
penderitaan-penderitaan badani untuk menguji iman dan kemurnian .Rasul petrus
menekankan bahwa penderitaan yang di alami orang percaya bukan penderitaan
badani, bencana alam, kecelakaan, atau musibah biasa yang menimpa semua manusia
yang harus dilalui karena mereka adalah orang-orang Kristen. Pencobaan yang
telah ditetapkan untuk dilalui, yaitu tuduhan palsu atas perbuatan durjana,
yang mungkin terlalu kuat untuk disebut “nyala api siksaan”, namun itulah
pengalaman biasa bagi orang percaya ditengah dunia yang jahat ini. Walaupun
penderitaan itu dihubungkan dengan Iblis, Petrus menekankan bahw aitu terjadi
menurut kehendak Allah. “ Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik jika
hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat”[1] .Allah
adalah hakimn yang adil bagi dunia ini dan bagi umatnya-Ny. Oleh sebab itu,
mereka yang menderita menurut kehendak Allah harus tekun dalam perbuatan baik
dan mempercayakan jiwa kepada pencipta.
B. Makna
Penderitaan
Makna penderitaan yang dialami orang percaya adalah untuk
membuktikan kemurnian iman, yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang
fana, yang diuji kemurniannya dengan api, sehingga memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
C. Untuk menguji
dan membuktuikan iman orang percaya kepada Yesus
Orang yang percaya dan mengasihi Yesus sebagai juru selamat,
diuji benar kemurniaan iman mereka, keteguhan hati, seperti emas yang
dimurnikan melalui perapian. Sehingga iman itu dalam hal mengasihi bukan hanya
di mulut saja mengasihi, tetapi benar-benar dalam hati yang terdalam yang bisa
dipertanggungjawabkan dan benar-benar terbukti nilainya.”[2]
Ketika Allah menguji iman Abraham, pada waktu ia harus
mempersembahkan anak yang satu-satunya, yang ditunggu-tunggu, anak perjanjian,
tiba-tiba Allah meminta untuk dipersembahkan, hal ini bukan berarti Tuhan Allah
tidak mengerti atau mempermainkan Abraham tetapi Allah sedang menguji
kemurniaan iman Abraham yang sesungguhnya. Demikian juga orang-orang yang
percaya kepada Tuhan yang mengikut Dia, diuji kemurnian iman, sehingga orang
percaya itu dapat mempunyai iman yang bisa diuji.
Sikap Orang Percaya
Dalam Menghadapi Penderitaan
A. Bersuka Cita
dan Bergembira
Didalam menyikapi atau menghadapi penderitaan ini, orang
percaya harus memahami bahwa Allah mengizinkan itu terjadi, bukan karena tidak
peduli tetapi karena Dia mengasihi orang ercaya supaya dalam penderitaan itu,
orang percaya bisa mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Orang percaya haruslah memandang bahwa dibalik penderitaan
itu ada kemuliaan dan sukacita yang Tuhan sediakan. Dan mengetahui bahwa Allah
memakai untuk kebaikan dan maksud yang mulia.”[3]
Oleh karena penderitaan orang yang percaya itu sesuai dengan
teladan Kristus, maka tanggapan orang percaya tidak boleh bersikap pasif,
melainkan bersukacita. Penderitaan menurut kehendak Allah mengandung kehormatan
karena melaluinya realitas dan kesejatian dengan iman orang percaya itu dapat
dibuktikan, walaupun harus melewati pengujian dengan api. Inilah alasan mengapa
harus menjadi pokok sukacita. Selanjutnya penderitaan itu mengandung unsure
menyucikan.
B. Bersabar dalam
Menghadapi penderitaan
Bersabar dalam penderitaan adalah bertahan dan tidak
bersungut-sungut, dan menganggap penderitaan itu adalah suatu proeses kehidupan
dalam mencapai kehidupan kekal atau pemurnian iman. Dalam hal salah satu contoh
didalam kitab Perjanjian Lama adalah Yusuf. Dia adalah seorang pemuda yang
baik. Ia sangat dikasihi oleh ayahnya. “Yusuf diberi jubah yang sangat indah.
Kasih dan berkat dari ayahnya ini menimbulkan kecemburuan dan bertumbuh
membuahkan kebencian terhadap yusuf. Akibatnya Yusuf menderita sengsara yang
luar biasa. Ditinjau dari segi “sebab” kesengsaraan Yusuf tidak terjadi karena
kesalahannya. Ia menderita karena ia mendapat kasih sayang dari ayahnya”.[4]
Dan alur kehidupannya lagi ketika di rumah fotifar sebagai
pembantu dia di hina bahwa dia bersetubuh dengan istri Fotifar, pada hal itu
tidak benar. Dan bahkan dia dipenjara, karena hal ini, tetapi dalam hal ini
Yusuf tetap sabar, dia tidak memarahi Fotifar, tetapi dia menjelaskan dengan
baik.bahwa dia tidak melakukan hal itu.
Demikian juga halnya orang percaya haruslah bersabar ketika
diperhadapkan penderitaan atau masalah apapun, karena dibalik semua ini ada
sesuatu yang terindah yang Tuhan tunjukkan kepada orang percaya, seperti Yusuf
yang dulunya Yusuf di hina, dianggap sebagai yang tak berarti, tetapi ketika
melewati penderitaan itu, yang dimana dia dipenjara dan pada waktu itu dia bisa
mengartikan mimpi ada sesuatu yang luar biasa atau rencana yang baik, bahkan
dia menjadi raja. Dan dalam hal ini, seandainya dia tidask sabar atau melawan,
maka hal ini tidak akan terjadi, tetapi ketika sadar dalam ancaman atau penderitaan
ini, bahwa Tuhan mengangkat dia menjadi raja.
Hanya sedikit orang yang kejam dan jahat terhadap orang yang
hidupnya tidak bersalah. Jika menderita oleh karena kebenaran. Inilah kemuliaan
dan kebahagian bagi orang percya. Dan tak usah takut terhadap ancaman atau
segala hal yang menyusahkan dari pihak musuh. Selalu berbuat baik adalah cara
yang paling baik adalah cara yang paling tepat untuk menghindari dari
malapetaka. Pengganti perasaan takut kepada manusia yakinlah bahwa “kuduskanlah
Kristus didalam hatimu sebagai Tuhan”.[5]
KESIMPULAN
Penderitaan yang dimaksud didalam surat petrus ini adalah
penderitaan karena mengikut Kristus, bukan karena mencuri atau berbuat jahat
tetapi karena mengikut Kristus, yang dimana Kristus menjadi teladan dalam
penderitaan-Nya. Sebab Kristus menderita kesakitan, sebab itu juga orang percya
harus meniru teladan ini.
Penderitaan yang di alami orang percaya adalah se izin dasn
kehendak dari pada Tuhan sendiri, sehingga dalam hal ini, tidak ada orang yang
bermegah di dalam kemerdekaan yang diberikan Tuhan, tetapi justru di dalam
penderitaan itu orang percaya bisa merendahkan dirinya, dan mendapat bagian
didalam penderitaan yang di alami Kristus.
Tujuan penderitaan yang di alami orang percaya adalah untuk
membuktikan dan menguji kemurnian iman orang percaya seberapa besar iman
didalam mengasihi Tuhan, bukan untuk menjatuhkan, tetapi dalam hal ini benar
memurnikan iman mereka dan untuk membawa orang percaya semakin dekat kepada
Tuhan
Senin, 22 Agustus 2016
Bagaimana saya mengerti kehendak Tuhan??
Ada dua hal utama yang perlu Anda ketahui untuk
memahami kehendak Tuhan untuk situasi tertentu:
Pertama: Anda
harus yakin bahwa apa yang Anda
doakan, pikirkan dan lakukan adalah bukan sesuatu yang
Alkitab larang.
Kedua: Pastikan
apa yang Anda daokan atau pikirkan hanya untuk kemuliakan
Tuhan dan membantu Anda untuk tumbuh secara rohani.
Jika dua hal ini terpenuhi, dan Tuhan tetap tidak
memenuhi doa Anda, maka kemungkinan besar, tidak kehendak Tuhan untuk memiliki apa yang Anda doakan, atau mungkin Anda hanya harus
menunggu sedikit lebih lama untuk mendapatkannya. Umumnya orang ingin Tuhan memberitahu mereka apa yang harus
dilakukan – sperti di
mana untuk bekerja, tempat tinggal, pasangan
hidup, dll. Dalam Roma 12:2 kita diberitahu: “Dan janganlah serupa dengan dunia ini
tetapi diubah oleh pembaharuan pikiran Anda, Anda dapat membuktikan apa
kehendak Tuhan apa
yang baik dan dapat diterima dan sempurna.”
Tuhan mengijinkan kita untuk mengambil keputusan
tentang hal ini. Satu-satunya solusi bahwa Tuhan tidak ingin membuat keputusan
untuk berdosa atau melawan kehendakNya. Dia ingin membuat pilihan yang sesuai
dengan kehendaknya. Jadi bagaimana Anda
tahu apa kehendak Allah bagi Anda? Jika Anda memiliki persekutuan intim denganTuhan dan akan benar-benar ingin
menjalankan hidup Anda, Tuhan akan menempatkan keinginan-Nya dalam hatimu.
Kuncinya adalah melakukan kehendak Tuhan
untuk kemulian-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Kasus Perzinahan dalam Yohanes 8:1-1 1 BAB I PENDAHULUAN Berbicara mengenai kasus perzinahan dalam tradisi bangsa Israel adalah ...
-
BAB I PENDAHULUAN Saat ini program bayi tabung menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Hal ini terjadi karena keinginan pasan...
-
BAB I Pendahuluan Berbicara mengenai iman di dalam Kitab Perjanjian Lama tidak begitu jelas dicatat, namun gambaran iman itu terlihat ...