ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Minggu, 27 Oktober 2013

Tujuh Kebiasaan Efektif


Judul Buku           : Tujuh Kebiasaan Efektif
Pengarang       : Stepen Covey
Penerbit           : Bina Rupa
Penulis dari buku ini adalah Stephen R. covey. Dia mengupas tiap kebiasaan yang efektif dimulai dari masalah pribadi yang ia hadapi. Buku ini membahas tujuh kebiasaan yang efektif.
Bagian satu: Mengubah Paradigma dan Prinsip
Dari dalam ke luar; Intinya dasarnya mengubah dari dalam diri terlebih dahulu secara efektif dan juga juga harus mengubah persepsi. Yang dimaksud dari dari dalam adalah berbicara etika kepribadian dan etika karakter karena hal ini menjadi keberhasilan. Dimana karakter merupakan suatu fungsi kepribadian, citra masyarakat, sikap dan prilaku. Berfokus pada etika karakter sebagai dasar keberhasilan-hal-hal seperti integritas, kerendahan hati, kesetian, pembatasan diri, kesopanan, dan hokum utama (berbuatlah kepada orang lain seperti apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu).
Sebelum mengerti paradigma kita sendiri dan bagimana membuat perubahan paradigm. Kata paradigm berasal dari bahasa Yunani. Kata ini semula merupakan istila ilmiah, dan lebih lazim digunakan  sekarang ini dengan arti model, teori, persepsi, asumsi, atau kerangka acuan . Dalam pengertian yang umum , paradigm adalah cara kita “melihat” dunia-bukan berkaitan dengan pengerian visual dari tindakan melihat, melainkan berkaitan dengan pengertian visual dari tindakan melihat, melainkan berkaitan dengan persepsi, mengerti, menafsirkan. Jadi paradigm adalah sebuah teori, penjelasan, atau model untuk sesuatu. Tehnik mudah, serba mudah mungkin berhasil tetapi dalam jangka  situasi jangka pendek. Akhirnya, jika tidak ada integritas yang mendalam dan kekuatan karakter yang mendasar, tantangan hidup malah akan menyebabkan muncul kegagalan hubungan pribadi.
Tujuh Kebiasaan Sebuah Tinjauan Umum:
Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita.  Defenisi kebiasaan, kebiasaan sebagai titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan, dan keinginn. Pengetahuan adalah pardigma teoritis, apa yang harus dilkukan. Dan keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah motivasi, keinginan untuk melakukannya.. Tujuh kebiasaan bukanlah seperangkat formula pemberi semangat yang terpisah atau sepotong-sepotong. Selaras dengan hokum alam pertumbuhan, ketujuh kebiasaan tersebut memberikan pendekatan yang meningkat, berurutan, dan sangat terpadu  bagi perkembangan efektivitas. Kebiasaan-kebiasaan ini meningkatkan  kita secara progresif pada Kontinum kematangan dari ketergantungan  (dependence) menujue kemandirian (indepence) hingga kesalingtergantungan (interdevence).
Bagian Dua:Kemenangan Pribadi (Kebiasaann 1: Jadilah Proaktif)
Menjadi proaktif harus mempunyai prinsip pribadi yang dimaksud adalah cermin social, stimulus dan respon dan didalam respon ada sikap memilih. Jadi orang yang reaktif dipengaruhi oleh lingkungan sosia; mereka “cuaca sosial’. Biasanya orang reaktif membangaun kehidupan emosional mereka di sekitar prilaku orang lain, member kekuatan kepada kelemahan orang lain untuk bisa mengendalikan mereka. Sedangkan orang proaktf digerakkan oleh nilai-nilai yang sudah dipikirkan secara cermat, diseleksi dan dihayati.
Mengambil insiatif. Bertindak atau menjadi sasaran tindakan. Mendengarkan bahasa kita. Ada focus yang dituju.  Yaitu energy positif memperbesar lingkaran pengaruh. Yaitu membuat dan memenuhi komtmen. Sedangkan orang reaktif yang menjadi sifat dasarnya menyerah; membebaskan diri mereka dari tanggung jawab.
Merujuk Akhir Pada Tujuan
Merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan kita. Merujuk pada tuuan akhir didasarkan pada prinsip bahwa segalanya diciptakan dua kali. Ada ciptaan fisik. Ada prinsip bahwa segalanya diciptakan dua kali, tetap tidak semua ciptaan pertama didasari oleh desain yang disadari penuh. Dan kebiasaan kedua ini didasarkan pada prinsip kepemimpinan pribadi, yang berarti bahwa kepemimpinan adalah ciptaan pertama. Manajemen merupakan ciptaan kedua. Di dalam prinsip kepemimpinan pribadi perlunya pernyataan misi pribadi untuk merujuk pada akhir. Dan pernyataan ini berfokus pada  ingin menjadi apakah anda. Untuk menulis pernyataan misi pribadi, kita harus memulai di titik paling pusat dari lingkaran pengaruh kita. Dang mengenali pusat pada diri anda, berpusat pada prinsip. Menulis dan menggunakan pernyataan misi pribadi, menggunkan seluruh otak, dan meluaskan perspektif, visualisasi dan afirmasi.
Kebiasaan 3 Dahulukan Yang Utama
Kebiasaan  1 mengatakan, “Andalah si pencipta. Andalah yang bertanggung jawab. Kebiasaan ini didasari empat anugerah manusia yang unik yaitu imajinasi, suara hati, kehendak bebas, dan khususnya kesadaran diri. Kebiasaan 2 adalah ciptaan pertama atau mental. Kebiasaan ini didasarkan pada imajinasi-kemampuan untuk membayangkan, untuk melihat potensi, untuk menciptakan dengan pikiran kita apa yang tidak dapat kita lihat sekarang ini dengan mata kita; dan suara hati kita-kemampuan untuk mendeteksi  keunikan dari diri kita sendiri.
Kebiasaan ketiga adalah ciptaan kedua, ciptaan fisik. Kebiasaan ini adalah pemenuhan, aktualisasi, kemunculan wajar dari kebiasaan 1 dan 2 Ia merupakan latihan kehendak bebas yang berpusat pada prinsip tanpa lebih dulu sadar dan mengembangkan sifat proaktif. Kehendak bebas adalah kemampuan untuk mengambil keputusan dan membuat pilihan serta bertindak sesuai dengan keputusan dan pilihan tersebut. Jadi bagaimana kita mendisiplin diri atau tegas kepada diri sendiri, jadi tidak mengikuti kata hati. Jafi harus proaktif untuk mengerjakan kuadaran tiga karena kuadaran I dan III mengerjakan anda, Untuk mengatakan “ya” pada prioritas Kuadran II dan tidak pada kativitas lain.
Bagian Tiga: Paradigma Kesalingtergantungan
Kesalingtergantungan yang efektif hanya dapat dibangun di atas dasar kepercayaan yang tulus. Jadi, sebelum kita turun dari titik pengintaian kitadan masuk kedalam kebiasaan 4,5,6. Rekening bank emosi adalah kiasaan yang menggambarkan jumlah kepercayaan yang sudah kita tambahkan ke dalam suatu hubungan. Jika saya membuat deposito ke dalam rekening bank emosi anda melalui sopan santun, kebaikan hati, keujujuran, dan memenuho komitmen. Maka kepercayaan semakin tinggi.
Melakukan hal-hal sepele. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecilan begitu penting. Ketidaksopanan kecil, kekasaran kecil, bentuk ketiadaan respek yang kecil menyebabkan penarikan besar-besaran.  Dalam suatu hubungan, hal yang kecil adalah hal yang besar.Seperti memenuhi komitmen; adalah janji adalah deposito besar; melanggar janji adalah penarikan yang besar.; menjelaskan harapan;memperlihatkan integritas pribadi adalah menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari berbagai jenis deposito., Meminta maaf dengan tulus ketika anda membuat penarikan; hokum kasih dan hokum kehidupan, ketika kita hidup terutama kasih, kita mendorong orang lain untuk hidup terutama menurut hukum kehidupan.
Kebiasaan 4 Berpikir Menang/menang
Menang/menang bukanlah teknik, melainkan filosofi total interaksi manusia. Paradigma alternatifnya adalah menang/Kalah, kalah/Menang, kalah/kalah, menang dan menang/menang atau tidak sama sekali. Lima dimensi dari menang/menang. Prinsip menang/menang adalah dasar untuk keberhasilan pada semua interaksi kita, dan meliputi lima dimensi kehidupan yang saling tergantung. Prinsip ini dimulai dengan karakter dan bergerak kea rah hubungan, dan darinya mengalir kesepakatan. Dan dalam menang/menang ini membutuhkan system, proses.
Kebiasaan 5 :Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, baru dimengerti
Adanya prinsip  komunikasi empati, karakter dan komunikasi, mendengar emapty. Berusaha mengerti terlebih dahulu memerlukan paradigma yang sangat mendalam. Membuat diagnosis sebelum membuat resep. Ada empat Respon Autobiografis. Kita cenderung berespon dalam salah satu dari empat cara. Kita mengavaluasi---- kita setuju atau tidak setuju; kita menyelidik----- kita mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan kita sendiri; kita menasihati---- kita memberikan nasihat berdasarkan pengalaman kita sendiri; atau kita menafsirkan ---- kita berusaha memahami orang, menjelaskan motif mereka, berdasarkan motif dan prilaku kita sendiri.         
Kebiasaan 6: Prinsip kerja sama Kreatif
Sinergi adalah aktivitas tertinggi dalam semua kehidupan-ujian dan manifestasi atau intisari dari kepemimpinan yang berpusat pada prinsip. Dan sinergi berfungsi sebagai katalisator, menyatukan, dan melepaskan kekutan terbesar dari dalam diri manusia. Dan kunci untuk sinergi antarpribadi adalah sinergi intrapribadi, yaitu sinergi di dalam diri kita sendiri. Inti dari sinergi intrapribadi diwujudkan dalam prinsip-prinsipp pada tiga kebiasaan, rasa aman internal yang memadai untuk mengatasi resiko dari bersikap terbuka dan rentan.
Kebiasaan 7:  meluangkan waktu untuk mengasah gergaji.
Empat dimensi pembaruan, kebiasaan 7 adalah KP pribadi. Kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan asset terbesar yang anda miliki, yaitu dari diri anda. Kebiasaan ini memperbaharui keempat dimensi alamiah anda-fisik, spiritual, mental, dan social/emosional.
Kelebihan Buku ini sangat menarik sekali, karena dimulai dari merubah paradigm, karakter (integritas) secara pribadi. Juga membahas mulai dari hal-hal sepele sampai kepada hal yang besar. Buku ini sangat memberi motivasi bagi para pembaca terutama bagi para pemimpin Kristen agar terbangun dari kelemahan, dan kemalasan. Serta juga member system atau sebuah manajemen diri di dalam pengembangan diri untuk mencapai sebuah tujuan kesuksesan. Dan memberikan inspirasi persis seperti pemikiran Covey tentang perubahan paradigma yang dapat membawa individu  atau kelompok agar lebih efektif dalam menjalani kehidupan. Seperti kebiasaan mengembangkan diri identik dengan nilai “mengasah gergaji” dan masih banyak ulasan menarik tentang ketujuh kebiasaan efektif lainnya.
Kritik  Membangun
Setelah membandingkan buku dengan judul THE 7 Habits of Highl Effective  dengan versi pewayangan adat Jawa, People karya Stephen yang ajarannya mampu mengubah paradigma dunia tentang kehidupan, telah termaknai lebih dulu dalam ajaran kehidupan budaya Jawa. Ajaran tentang ide-ide kepemimpinan dan dunia barat dalam karya Covey sebenarnya telah kita miliki bahkan jauh ide sebelum ide barat itu digagas, yakni tercermin dalam seminar dan pandawa.

Tidak ada komentar:

Masih ada jalan keluar