Setiap orang percaya diberi kuasa dan otoritas untuk mengusir roh jahat. Namun kenyataan dilapangan, orang percaya merasa tidak mampu mengusirnya. Padahal Tuhan Allah sudah memberi otoritas dan kuasa untuk mengusir roh setan. Seperti tertulis di dalam kitab Markus 16:17-18 “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."(TB). Letak kesalahan yang dilakukan orang Kristen pada umumnya adalah menganggap bahwa kuasa atas setan terdapat pada penyebutan “dalam nama Yesus”. Mereka menjadikan slogan “dalam nama Yesus” sebagai sebuah syarat atau mantera untuk mengusir setan. Kecenderungan ini jelas merupakan penyimpangan dari Alkitab. Dalam konteks berpikir orang Yahudi, “nama” bukan sekedar sebutan, tetapi seluruh pribadi dari yang empunya nama tersebut. Dalam Injil Yohanes ungkapan “dalam nama Yesus” muncul sekitar 10 kali (3:18; 12:13; 14:13, 14, 26; 15:16; 16:23, 24, 26), tetapi tidak ada satu ayat pun yang mengajarkan bahwa ungkapan ini hanya berfungsi secara verbal. Bagian Alkitab yang lain mengajarkan hal yang sama (Mat 18:5, 20; Mar 9:37; Luk 9:48). Sebaiknya, melakukan sesuatu “dalam nama Yesus” menuntut komitmen dan penyerahan hidup totalitas kepada Yesus.
Maka dari itu kita
harus meyakini otoritas yang diberikan Tuhan kepada kita.Yesus memberi otoritas
atas setan-setan kepada para murid-Nya (Mat 10:1; Luk 9:1).Berdasarkan otoritas
ini mereka akhirnya benar-benar mampu mengusir setan (Luk 10:17), karena mereka
telah diberi kuasa atas semua musuh (Luk 10:19). Mereka yang bukan para rasul
juga diberi otoritas yang sama (Kis 8:7). Paulus juga menggunakan otoritas
dalam nama Yesus untuk mengusir setan (Kis 16:18).
A.
Pengertian
Pelayanan Pelepasan
Pelayanan pelepasan adalah pelayanan
pengusiran roh-roh jahat yang masuk kedalam tubuh manusia yang membuat
orang itu tersiksa dan menderita. Eksorsisme dalam bahasa Latin “exorcismus”,
yang berasal dari bahasa Yunani “exorkizein” yang artinya mendesak. Hal ini
mengandung pengertian yaitu suatu praktek untuk mengusir setan atau makhluk
halus (roh) jahat lainnya dari seseorang atau suatu tempat yang dipercaya
sedang kerasukan Setan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain diatas, penulis merumuskan pokok-pokok masalah dalam
paper ini sebagai berikut:
Pertama, Apa yang dimaksud dengan pelayanan pelepasan? Kedua, Bagaimana
ciri atau krakter seorang pelayan
pelepasan ? Ketiga, Bagaimana mengenali strategi Setan dalam pelayanan
pelepasan? Keempat, Bagaimana cara mengusir setan atau roh jahat?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam paper
pelayanan pelepasan ini adalah:
Pertama, Menjelaskan tentang strategi Setan! Kedua, Menjelaskan tentang
pelayanan pelepasan! Ketiga, Menjelaskan
tentang cara mengusir setan! Keempat, Mengetahui kutuk apa yang terjadi pada konseli
D. Pentingnya Pelayanan Pelepasan
Pelayanan pelepasan itu harus dilakukan sebab banyak (dan semakin banyak)
orang terikat iblis. Setan bisa masuk karena:
Manusia itu berbuat dosa, sering lemah rohani, tidak mempunyai
pertahanan rohani. Manusia menjadi
korban kutuk-kutuk iblis yang bersifat warisan dari nenek moyang mereka. Sebelum
akhir jaman, iblis masih diijinkan Tuhan bercokol di bumi ini (1 Yoh 5 :19)
sehingga peperangan rohani masih akan terus terjadi. Iblis akan terus-menerus
melakukan perlawanan sehingga peperangan
rohani masih harus terus dilancarkan (Ef esus 6:12).
BAB
II
CIRI
SEORANG PELAYAN PELEPASAN
A. Pelayan
Pelepasan Harus Mengenal Teologi Setan
Mengenal asal mula setan sangat perlu dipahami di dalam sebuah pelayanan
pelepasan. Seperti sebuah pertandingan sepak bola, kalau tidak mengenal mana
lawan dan mana kawan, maka otomatis tidak akan pernah gol. Atau sebuah contoh
lagi di dalam sebuah peperangan. Jika tidak mengenal mana lawan dan mana kawan
maka akan terjadi pembunuhan kepada kawannya. Jadi didalam sebuah pelayanan
pelepasan harus terlebihdahulu mengenal siapa setan itu, dan juga bagaimana
sifatnya. Maka dengan asal mula setan, maka meringankan kita untuk membuat
strategi dalam mengusirnya.
Istilah setan berasal
dari kata Satan (Ibrani), yang memiliki arti musuh atau lawan.Menurut sejarahnya,
setan (dalam bahasa Latin disebut Lucifer) adalah penghulu malaikat yang
memberontak kepada Tuhan. Sejak
kekal, sebelum Adam dan Hawa diciptakan, Tuhan memerintah bersama para
malaikatnya. Pemberontakan
Lucifer terlihat dari keinginannya untuk menjadi penguasa yang melampaui Tuhan.
Hal itu terungkap dari kata-kata ”aku hendak” seperti dicatat oleh nabi Yesaya
(Yes 14:13-14): aku hendak naik ke langit; aku hendak mendirikan tahtaku
mengatasi bintang-bintang; aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di
sebelah utara; aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan; aku hendak
menyamai Yang Mahatinggi.[2] Karena memberontak, Tuhan menghukum
Lucifer dan melemparkannya ke bumi.Ia jatuh seperti kilat dari langit (Luk
10:18). Dalam kejatuhannya itu, Lucifer mempengaruhi sepertiga dari
malaikat-malaikat yang lain. Karena itu, dalam keberadaannya kemudian, setan
memiliki kerajaannya sendiri. Setan
mempunyai sistem pemerintahan yang besar dan rapi (Ef 6:12). Mereka menjadi kelompok kekuatan besar
yang selamanya berseteru dengan Tuhan dan Kerajaan-Nya.
A. Mengetahui Sifat Iblis
Mengetahui kehidupan iblis sangatlah penting di dalam pelayanan pelepasan. Paulus
menggambarkan sifat-sifat iblis dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef
6:10-12) sebagai berikut. Pertama, iblis sangat licik dan jahat. Pada ayat 11,
Paulus menekankan soal “tipu muslihat iblis”. Dengan cara itu, iblis
menghalangi karya Tuhan dalam kehidupan manusia. Iblis membuat manusia
terombang-ambing dalam permainan palsu dan segala bentuk kelicikan (Ef 4:14).
Iiblis adalah musuh yang mempunyai kuasa supranatural. Ketika Paulus
menandaskan supaya kita menjadi kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan,
sesungguhnya ia sedang berbicara tentang kekuatan dan kuasa si iblis itu (ayat
12). Iblis mempunyai system pemerintahan dan organisasi kekuasaan yang kokoh.
Ketika para murid gagal mengusir setan yang menguasai seseorang (dalam
pelayanan pelepasan), Yesus memberi penjelasan bahwa itu terjadi karena mereka
kurang beriman (Mat 17:17) dan karena pelayanan pengusiran itu membutuhkan doa
dan puasa (Mat 17:21).
Yesus menjelaskan dengan baik bagaimana manusia bisa
dikuasai setan (Mat ius 12:43-45):
”Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang
tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku
akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan
mendapati rumah itu kosong, bersir tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan
mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan
berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada
keadaannya semula.”Penjelasan itu memberikan beberapa poin penting, pertama,
manusia itu seperti sebuah rumah, iblis dapat masuk, tinggal, dan menguasai
rumah itu. Iblis dapat diusir keluar dari rumah itu (Mrk 16:17; Yak 4:7) iblis akan masuk kembali dan merebut
manusia itu kembali karena memang ingin menghancurkan manusia (Yohanes 10:10), maka rumah itu jangan
dibiarkan kosong, harus diisi dengan Penghuni baru (Roh Kudus) sehingga manusia
percaya menjadi rumah Tuhan, Bait Roh Kudus (1 Kor 6:19).
B.
Seorang Pelayan Pelepasan Harus
Lahir Baru
Seorang pelayan harus
mengalami pertobatan sejati. Alkitab
memberikan satu contoh tentang orang yang gagal mengusir setan karena mereka
tidak bertobat sungguh-sungguh. Dalam Kisah Rasul 19:13-18 dikisahkan tentang
anak-anak Skewa yang justru diserang oleh setan setan.
Mereka adalah para tukang jampi Yahudi yang menganggap bahwa pengusiran setan
dapat dilakukan melalui mantera tertentu. Mereka memang menggunakan nama Yesus
dalam pengusiran, tetapi mereka tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus.
Kisah ini menunjukkan bahwa pertobatan memegang peranan sangat penting dalam
pengusiran setan. Bagaimana
mungkin seseorang yang tidak percaya kepada
Yesus dapat menerima otoritas dari Dia? Bagaimana orang yang tidak memiliki Roh
Kudus dalam dirinya dapat mengalahkan roh lain di dunia ini (band. 1Yoh 4:4)?
Kebenaran ini selaras dengan apa yang dikatakan Yesus kepada murid-murid yang
sedang bersukacita karena setan-setan takluk kepada mereka. Yesus memberi
nasehat agar mereka bersukacita bukan terutama karena setan-setan itu takluk,
tetapi karena nama mereka ada di surga (Lukas 10:20).
C.
Menjaga Hubungan Pribadi dengan
Tuhan
Menjaga kekudusan dan
hubungan yang intim dengan Tuhan.Walaupun kita diberi otoritas atas
setan-setan, tetapi otoritas ini bukanlah sesuatu yang inheren dalam diri kita.
Otoritas ini kita miliki berdasarkan status kita di hadapan Allah dan relasi
kita dengan Dia. Iblis akan mundur dari kita kalau kita mau tunduk kepada Allah
(Yak 4:7). Alkitab mencatat beberapa contoh ketidakberhasilan murid-muri Yesus
mengusir setan karena mereka kurang menjaga kerohanian mereka. Yesus
menyarankan supaya mereka lebih serius dalam iman, doa, dan puasa (Mat
17:20-21). elawan iblis dengan iman yang teguh (1Petrus 5:9). [3]
Dalam Injil Markus, Yesus menjelaskan kegagalan ini karena “jenis ini tidak
dapat diusir kecuali dengan doa” (Markus
9:29). Ayat ini tidak berarti bahwa orang percaya perlu berdoa secara khusus
dan lama untuk mengusir suatu setan. Yesus pun seringkali mengusir setan hanya
dengan satu kata (tanpa berdoa lebih dahulu). Ayat ini mengajarkan bahwa doa
yang terus-menerus akan menghasilkan kuasa yang lebih besar bagi orang percaya.
[4]
Praktek pelayanan pelepasan harus menyangkut dimensi spiritual
(peperangan dengan setan-setan) sehingga konselor harus benar-benar
berkapasitas secara spiritual. Ketrampilan konseling dan pengetahuan teologia
saja tidak cukup. Konselor
harus benar-benar paham tentang alam roh, peka dengan Roh Kudus, dan penuh
urapan.
D.
Percaya dan Yakin Bahwa Tuhan memberi Otoritas
Yesus memberi perintah
supaya orang pecaya mengusir setan-setan (Mat ius 10 :8)Yesus berjanji bahwa orang
percaya bisa mengusir setan dengan menggunaan nama-Nya (Mrkus 16:17).Tuhan memberi Roh Kudus sehingga
anak-anak Tuhan penuh dengan kuasa illahi (Kis 1:8). Kita harus meyakini otoritas yang diberikan
Tuhan kepada kita.Yesus memberi otoritas atas setan-setan kepada para murid-Nya
(Mat 10:1; Luk 9:1). Berdasarkan
otoritas ini mereka akhirnya benar-benar mampu mengusir setan (Luk 10:17),
karena mereka telah diberi kuasa atas semua musuh (Luk 10:19). Mereka yang
bukan para rasul juga diberi otoritas yang Sama (Kisah 8:7). Paulus juga menggunakan otoritas dalam nama Yesus untuk
mengusir setan (Kis 16:18). Kita tidak perlu takut terhadap setan. Kita tidak usah membingungkan pola atau metode
tertentu agar pengusiran kita lebih mujarab. Kita
tidak perlu menghardik dengan suara yang sangat keras. Kita dapat menggunakan otoritas ini secara
langsung atau – lebih baik – dengan mengutip ayat-ayat Alkitab tertentu yang
mengajarkan tentang kemenangan Yesus atas iblis.
E.
Mengetahui Penyebab Masuknya Roh jahat
Masalah-masalah yang
muncul dalam tubuh jasmani, kejiwaan, kepribadian, dan kehidupan dapat
dicurigai sebagai gejala-gejala yang mengindikasikan adanya ikatan roh-roh
iblis.Di bawah ini adalah daftar ikatan-ikatan roh jahat yang teridentifikasi
dari masalah-masalah yang muncul dan dari riwayat kehidupan seseorang.
Cara mengidentifikasi
adanya ikatan roh-roh jahat dalam diri konseli? Kita dapat menganalisis dari
gejala-gejala yang tampak dalam jiwa, tubuh, dan kehidupan konseli kita.
Sebagai contoh adalah:danya penyakit yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai
akibat pengaruh setan adanya
kecelakaan bertubi-tubi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai akibat kutu
danya mimpi-mimpi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai serangan kuasa gelap adanya ikatan dosa yang kronis, ini
dapat dicuragai sebagai bukan sekedar masalah psikologis, tetapi masalah
demonis. Untuk mengetahui lebih dalam dapat
melakukan wawancara mendalam (deep interview) melalui proses konseling maupun
pengisian kuesioner) untuk mengetahui sejarah keterikatan dengan iblis. Sehingga melalui wawancara ini, sangat membantu untuk
mengetahui roh apa yang ada pada konseli.
BAB
III
PRAKTEK MELEPASKAN ROH JAHAT
Setelah mengetahui ciri
seorang pelayan pelepasan pada bab II, maka seorang pelayan tinggal
mempraktekkannya dengan yakin dan percaya sepenuh kepada Tuhan. Perlengkapan
yang digunakan dalam pelayanan pelepasan adalah:
A. Menggunakan
Kuasa dan Otoritas
Otoritas telah
diberikan kepada kita untuk mengusir, menginjak setan-setan, juga kuasa untuk
menahan kekuatan mereka. Untuk
itu kita diberi seluruh perlengkapan senjata Allah. Pada dasarnya, setiap orang
percaya bisa mengusir setan-setan di dalam nama Yesus (Mrk 16:17). Yesus,
pemimpin kita berkata : "Lihatlah, Aku memberikan kamu kuasa atas segala
penguasa musuhmu" (Luk 10:19).
Jadi kita sudah diberi kuasa dan otoritas untuk mengalakan kuasa roh jahat.
Kita tinggal menggunakannya dengan yakin dan teguh. Sebab jika kita tidak
yakin, maka setan akan menertawakan kita. Maka dari itu yakinkan anda berada di
dalam Yesus. Berarti dibutuhkan sikap penundukan diri kepada yang memberi
otoritas sendiri yaitu Tuhan Yesus Kristus.
B. Menggunakan
Senjata yaitu Firman Allah
Tuhan telah memberikan
senjata-senjata rohani kepada kita
sehingga memenangkan peperangan rohani melawan iblis (Ef 6
:10-18) mengenakan selengkap senjata Tuhan (Ef esus 6:14-18), meliputi: ikat pinggang
kebenaran, yaitu hidup dalam kebenaran Firman, baju zirah keadilan, yaitu hidup
benar, suci, murni, tulus, lurus, kasut kerelaan memberitakan Injil, yaitu
tujuan untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus, perisai iman, ketopong
keselamatan, yaitu pikiran yang berpusat pada Kristus Juruselamat, pedang Roh, yaitu Firman Tuhan, doa yang terus menerus. Firman Allah. "Pedang roh, yaitu
Firman Allah". [7]Ini
adalah satu-satunya senjata yang diberikan pada kita yang dipakai untuk
menyerang. Pedang roh,
Firman Allah.
C. Menutup Semua Pintu Untuk Iblis
Menutup pintu untuk iblis adalah menutup semua cela yang ada pada diri
orang atau yang kita layani itu. Seperti adanya kutuk warisan nenek moyang
mungkin kutuk gagal, kutuk mati muda, kutuk stress, kutuk gila, dan lain-lain.
Intinya kutuk ini harus diputuskan dulu supaya tidak ada cela iblis masuk
kedalam diri orang. Dan jika cela belum ditutup maka tetap ada kesempatan iblis
untuk masuk ke dalam diri orang itu.[8]
Cela yang dimaksud adalah segala kejahatan yang pernah dilakukan konseli atau
mungkin dari garis keturunan atau mungkin juga dari faktor orang lain. Itulah
sebabnya perlu sebuah wawancara untuk memahaminya lebih dalam sehingga
pelayanan kita lebih leluasa.
D. Mengikat
Roh Jahat di dalam Nama Yesus
Jadi dengan demikian,
Pelayanan pelepasan
adalah perbuatan mengeluarkan roh-roh jahat dengan memakai suatu perintah yang
penuh kuasa di dalam nama Yesus. Pada umumnya, pelayanan pelepasan dapat
dijelaskan paling baik sebagai doa yang kuat yang diucapkan di dalam nama Yesus
melawan penyakit-penyakit yang menyerang roh, jiwa, atau tubuh. Diri manusia
terdiri dari tiga bagian yang
tidak dapat dipisahkan yang terdiri atas tubuh, jiwa dan roh. Keistimewaan
mujizat-mujizat Yesus terletak dalam makna sebagaimana yang dimengerti Yesus
sendiri dan maknanya itu terikat pada pemberitaan Yesus tentang Kerajaan
Allah.Yesus secara khusus menghubungkan kehadiran Kerajaan Allah dengan
Pengusiran roh-roh jahat.
A. Mengusir
Roh Jahat dengan Darah Yesus
Pada dasarnya, iblis
telah dikalahkan oleh Yesus di kayu salib (1 Korintus 15:27).Oleh darah Yesus
Kristus segala kutuk sudah diputuskan.Jadi darah Yesus begitu berkuasa mengusir
setan, memutus kutuk, menutup cela dengan darah Yesus Kristus. Sebab darah Yesus membenarkan dosa
setiap orang yang mau mengakuinya sebagai Tuhan dan juruselamat.Dengan
memahami bahwa darah Yesus telah membayar kita lunas oleh darah-Nya, maka kita
mengerti bahwa kita milik Allah sebab telah lunas dibayar. Kepada
iblis. Jadi dengan mengerti bahwa kita tubuh yang dibeli lunas, maka iblis pun
tidak ada alasan untuk beralasan.
Pada waktu Yesus dikayu salib bahwa kutuk manusia sudah diselesaikan oleh
Yesus dan oleh darah-Nya semua kutuk warisan diselesaikan. Jadi kalau roh jahat
yang pada diri orang itu belum bisa keluar, maka ada dua kemungkinan yang perlu
dipertanyakan. Yang pertama, kemungkinan orang yang dirasuki setan belum
menerima Yesus, dan yang kedua orang yang mengusir setan hidupnya belum beres.
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah mempraktekkan pelayanan pelepasan kepada orang yang kerasukan setan
di lapangan, maka ditulis dalam sebuah makalah bahwa pelayanan pelepasan adalah
pelayanan yang semua orang percaya bisa
melakukannya sebab semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus diberi kuasa
dan otoritas.
Dari penjelasan bab I dan II, menjadi sebuah kunci utama di dalam pelayanan
pelepasan. Dan terbukti bahwa pelayanan pelepasan yang penulis lakukan atau
praktekkan benar-benar nyata kuasa Tuhan. Iblis di usir dan pergi, dan orang
kerasukan roh jahat itu mengalami kelegaan dan kelepasan. Maka dari itu,
melalui penulisan makalah ini mengajak semua orang percaya untuk belajar mempraktekkannya.
Jadi mulai sekarang praktekkan dan pakai senjata yaitu Firman Allah menjadi
alat menghancurkan roh jahat. Dan yakinkan diri anda, dan jangan ragu-ragu
supaya kita tidak diserang. Saya percaya disaat anda di dalam Tuhan, saya
percaya bahwa anda ada dalam naungan dan perlindungan Tuhan.
Kiranya melalui penulisan makalah mengingatkan kita kembali untuk mengasah
alat yang kita pegang yaitu Firman Allah sebagai alat mengusir setan. Jadi,
kesimpulannya bahwa setiap orang yang percaya di dalam Tuhan bisa mengusir
setan dan mengadakan pelayanan pelepasan bagi yag terikat kuasa kegelapan.
Jadi karunia membedakan roh, merupakan salah satu karunia
rohani yang membutuhkan untuk mendiagnosis ganguan jiwa
Sebaliknya sebagian kaum
professional seperti dokter mengabaikan adanya factor-faktor spiritual yang
perlu diperhatikan saat terapi. Buku ini menawarkan pendekatan holistic dan
intehratif. Dan melalui dengan mendiagnosis dengan tepat dari ganguan jiwa
murni maupun disetai kepercayaan adanya gangguan jiwa murni maupun disertai
kepercayaan adanya gangguan roh jahat.
Menurut buku ini, sebagian dari
para ahli menyatakan bahwa factor lingkunganlah yang menjadi penyebab utama
skizoprenia, dan bukannya factor genetic. Faktro lingkngan yang
mempengaruhi atau menimbulkan penyakit
ini antara lain: Kebudayaan, ekonomi, pendidikan, factor social, ekonomi
pendidikan, penggunaan obat-obatan, stress karena pemerkosaan, penganiaayaan
yang berat dan sebagainya.
Jadi, menurut buku ini, untuk
membedakan dang mengetahui apakah itu gangguan jiwa atau roh jahat. Bisa
diketahui dengan konseling kepada keluarganya atau orang yang defresi tersebut.
Kalau memang morang itu dirasuki oleh setan harus di usir di dalam nam Yesus
Kristus. Sebab Yesus memberikan kuasa untuk mengsir setan.
Kuasa Firman Tuhan akan membantu
kita menjadi manusia baru yang terus menerus diperbaharui dari hari ke hari.
Dan Firman Tuhan menegaskan bahwa dalam Kristus kita sudah dilepaskan dari
kutuk.