ddd

Jika Yesus Kristus adalah orang gila, stress berat, tidak mungkin ada pengikutnya. Jika Yesus Kristus seorang penipu tidak mungkin Dia mau disalib. Kesimpulannya adalah Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang datang ke dunia menjadi manusia

Rabu, 20 Agustus 2014

BOLEHKAH ORANG KRISTEN BERTATO..??


Pada masyarakat modern saat ini cenderung lebih terbuka terhadap beragam
ekspresi gaya hidup, termasuk tato di kalangan mahasiswa.Tato tersebut menjadi
sebuah bentuk komunikasi nonverbal dari pengguna tato tersebut bahwa mereka
adalah bagian dari minoritas yang mendukung perubahan image tato secara tidak
langsung dari tato yang dipersepsikan berbeda oleh masyarakat yang dulu adalah
sebagai simbol dari kriminalitas dan juga budaya. Dengan adanya studio-studio
tato yang berada di berbagai penjuru kota.
A. Latar Belakang Masalah
Awal kemunculan tato, sejak 12.000 tahun SM, tato dilambangkan sebagai ritual pada suku-suku kuno seperti Maori, Inca, Ainu, Polynesians. Di Mesir terdapat bukti sejarah kebudaayaan tato pada pyramid, merupakan kebudayaan tato tertua. Menurut sejarah, bangsa Mesir lah yang menjadi asal usul terbentuknya tattoo experience di dunia. Dahulu bangsa Mesir menjadi sebuah bangsa yang terkenal kuat, expansi mereka terhadap bangsa-bangsa lain sehingga akhirnya kebudayaan tato juga menyebar luas ke berbagai belahan dunia, antara lain seperti ke daerah Yunani, Persia, dan Arab.[1] Mentato sama sekali bukan praktek modern. Telah ditemukan mumi-2 bertato di Mesir dan Libyia yang berasal dari zaman ratusan tahun sebelum Kristus. Mumi-mumi bertato juga ditemukan di Amerika Selatan. Banyak gambar tato berkaitan langsung dengan ibadat kepada dewa-dewi kafir. Menurut peneliti per-tato-an, ”tato tertua yang diketahui merupakan sebuah gambar, bukan abstrak, melainkan menggambarkan Dewa Bes. Dalam mitologi orang Mesir, Bes adalah dewa pesta pora yang cabul”.
Tato adalah salah satu bentuk kebudayaan yang keberadaannya tidak lepas dari pengaruh proses dialektika sosial. Di Indonesia ada beberapa daerah yang memiliki tradisi tato yang sangat kuat, diantaranya yaitu suku Dayak di Kalimantan, Mentawai, dan Nusa Tenggara Timur. Tato di dalam masyarakat Dayak diperkirakan mendapat pengaruh dari budaya Cina, hal itu didasarkan pada keyakinan bahwa orang dayak merupakan keturunan atau memiliki asal usul dari orang Yunan Cina Selatan. Tato bagi masyarakat Dayak tradisional memiliki fungsi dan makna yang sangat sakral, karena pembuatan tato selalu dihubungkan dengan berbagai aspek kebudayaan, diantaranya yaitu peribadatan dan
pengayauan. Seperti yang dituliskan oleh Olong:
Tato pada masyarakat prasejarah terdapat di daerah Inggris, yakni masyarakat Picts dan Breton yang menato tubuh mereka dengan berbagai bagan dan warna. Tato pada waktu itu mempunyai peran signifikan dalam kehidupan. Bahkan nama Picts secara literer merupakan akar kata dari menggores, sedangkan nama Briton berarti melukis dengan beberapa warna.[2]
            Tato bagi masyarakat Dayak merupakan simbol ikatan pertalian yang tak terpisahkan hingga ajal menjemput. Disebutkan bahwa tato merupakan unsur yang dapat menyelamatkan manusia ketika seseorang meninggal,beruwa (jiwa) akan melayang berjalan menuju surga tempat nenek moyang mereka tinggal. Dalam kehidupan sosial tato bagi masyarakat Dayak juga memiliki fungsi dan makna yang sangat kuat dalam tatanan kehidupan sosial, seperti tato yang dikenakan oleh seorang prajurit yang dianggap sudah pernah memenggal kepala musuhnya, akan dikenali lewat tanda tato pada tubuhnya berupa garis–garis yang halus dan tajam pada kedua tangannya. Tato bagi masyarakat Dayak tradisional masih memiliki banyak fungsi dan makna yang bersifat tradisi dan turun temurun. Di Mentawai tato juga memiliki fungsi dan makna yang hampir sama dengan tato  di Dayak, yaitu dikaitkan dengan kepercayaan, sebagai identitas dalam tatanan sosial berupa keanggotaan dari suku tertentu. Fungsi lain tato Mentawai yaitu sebagai simbol kemahiran atau ketrampilan secara skill dari seseorang, misalnya tato gambar binatang biasa dikenakan oleh seseorang yang ahli berburu binatang. Tato juga berfungsi sebagai hiasan, biasanya dalam hal ini pemilihan objek dan penempatannya menyesuaikan dengan selera pengguna, pada perempuan tato biasanya menambah kesan cantik dan pada pria memberikan kesan gagah.
Di dalam perkembangannya tato mengalami proses adaptasi, menyesuaikan dengan paradigma yang berkembang pada masyarakat modern. tidak lagi bersifat tradisional yang identik dengan tradisi ritual dan identitas kedaerahan, tetapi berfungsi sebagai media ekspresi yang membawa nilai – nilai perlawanan, pencarian identitas, untuk kesenangan atau kenyamanan bagi penggunanya. Tato saat ini berkembang seiring dengan perkembangan tren gaya hidup, di mana tato dapat merepresentasikan nilai – nilai keseksian, keberanian, kejantanan, dan kepercayaan diri. Di kalangan anak muda urban, tato dianggap sebagai bagian dari atribut yang dapat menunjang penampilan dan gaya hidup serta mencerminkan jati diri mereka.Era postmodern sering juga disebut sebagai era kapitalis lanjut, maka tak diragukan lagi jika postmodern erat kaitannya dengan bidang konsumsi. Di dalam pasca modern ini bidang konsumsi yang dalam hal ini adalah apa yang kita beli dan apa yang menentukan apa yang kita beli, semakin dipengaruhi oleh budaya popular. Budaya poluler yang dimaksud di atas adalah budaya yang menjadi latar belakang alasan mengapa anak–anak muda memutuskan menato dirinya, yaitu sebagai bentuk mencari kesenangan, membangun kepercayaan diri, dan sebagai bagian dari atribut penampilan mereka.

BAB II
BAHAYA PEMAKAIAN TATO
Memasang tato dan tindik dapat memberikan efek pada tubuh, salah satunya adalah infeksi. Infeksi terjadi jika terdapat luka pada lokasi tato ataupun tindik. Infeksi pada kulit akibat dua aktifitas ini biasanya terjadi pada permukaan kulit tempat lokasi tato atau tindik dilakukan. Infeksi yang terjadi biasanya berupa munculnya cairan jernih ataupun kuning terang hingga berwarna kuning gelap, coklat ataupun merah serta mengeluarkan bentuk dan bau seperti nanah sebagaimana yang dikatakan dalam situs www.thecrowdvoice.com yang mengatakan:
Bakteri masuk kedalam kulit melalui tinta, hingga menyebabkan ruam. Menjumpai orang dengan tubuh yang dihiasi seni rajah atau tato mungkin bukan hal yang aneh lagi sekarang. Selain sebagai salah satu bentuk ekspresi seni, sebagian orang juga merasa keren saat tubuhnya berhias tato. Rupa-rupa warna pada tato ternyata menyimpan bahaya tersembunyi. Berdasarkan studi di beberapa negara bagian Amerika, tinta yang digunakan dalam tato menjadi sarang yang nyaman bagi bakteri. Bahkan berkembang biak. Hal ini diduga karena penggunaan air yang tidak steril dalam pembuatan tato, yang kemudian mencemari tinta. Menurut laman Live Science, tercatat 22 infeksi kulit yang terjadi akibat tato di negara bagian New York, Colorado, Washington, dan Iowa. Bakteri yang ditemukan dalam kasus di New York adalah Mycobacterium chelonae, bakteri yang masih terkait dengan penyebab tuberkulosis dan kusta. Bakteri ini kerap ditemukan pada air keran. Setelah masuk ke kulit lewat jarum tato, bakteri ini akan menyebabkan ruam yang tidak akan hilang selama berbulan-bulan, meski tidak terlalu berbahaya bagi kekebalan tubuh. Untuk menghilangkannya, dibutuhkan antibiotik dosis tinggi atau bahkan operasi. Jika tetap ingin merajah tubuh tanpa khawatir tertular bakteri, calon konsumen disarankan memilih parlor tato yang sudah terdaftar. Merek adapat menjamin kesterilan alat-alat yang digunakan. Jika Anda merasakan adanya  infeksi yang muncul setelah  membuat tato, jangan menunda untuk mencari pertolongan medis.[3]
Jika dilihat dari sisi kesehatan tato juga memiliki efek yang negatif jika cara
pembuatannya tidak profesional. Efek samping yang bisa muncul dari pembuatan
tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau
kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Seperti yang di beritakan di
detikhealth.com :
“Jika tidak benar-benar steril, seni merajah kulit alias tato bisa menularkan
berbagai jenis infeksi seperti HIV/AIDS dan Hepatitis C. Departemen
Kesehatan Australia mengungkapkan seorang warga Australia terinfeksi
HIV setelah membuat tato di Bali. Turis tersebut diketahui terkena positif
virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) setelah pulang ke negaranya
dan melakukan tes darah.Departemen Kesehatan Australia tidak
memberikan detil identitas orang tersebut. Namun, menjelaskan hal ini
belum pernah terjadi sebelumnya. Demikian ditulis abc.net.au, Sabtu
(24/12/2011)[4]
Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University mengatakanbeberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato yang tidak steril adalah:
 Infeksi HIV AIDS,  Hepatitis B atau C, TBC, Mycobacterium, Sifilis, Malaria, Lepra.[5]
Berdasarkan pernyataan di atas tentunya bagi orang yang ingin memakai tato memperhatikan dan mempertimbangkan dengan baik sebab akibatnya bisa membunuh tubuh.  


BAB III
BOLEHKAH ORANG KRISTEN BERTATO
Tato merupakan tren yang sedang digemari dikalangan kaum muda pada saat ini. Tren ini tidak hanya masuk dikalangan bawah tetapi kalangan menengah ke atas, pria maupun wanita, dari para dokter hingga pengacara, artis-artis dan tidak terkecuali kaum muda Kristen. Menurut sejarah tattoo selalu dihubungkan dengan ritual yang mengerikan dan mengeluarkan darah yang dipergunakan dalam ritual agama untuk menyelaraskan jiwa manusia dengan kekuatan gaib agar jiwa tersebut dapat masuk ke alam baka dengan tenang. Arti-arti spiritual yang tersembunyi dalam tattoo antara lain adalah lambang perbudakan yang dipakai oleh bangsa Yunani dan Roma kepada para budak mereka, sebagai simbol arwah-arwah leluhur, sebagai tanda pengenal sekte-sekte tertentu dan simbol dalam ritual-ritual sex, lambang untuk mengambil bagian dalam pesta narkoba, dan hal-hal yang berhubungan dengan pemberontakan, mistik, kanibalisme, dan penyembahan terhadap setan.
Ada tiga kriteria yang menjadi tolok ukur sehingga suatu perbuatan dianggap sebagai tindakan yang menyimpang. Pertama, perbuatan tersebut dianggap sebagai perilaku yang buruk, menjijikkan atau suatu penampilan yang tidak biasa sehingga tidak pantas dalam masyarakat. Dengan kata lain perbuatan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang mengancam dan membahayakan lingkungan masyarakat. Kedua, perbuatan buruk dipahami dapat menyesatkan orang lain. Ketiga, penyimpangan sosial selalu dikaitkan dengan perilaku, pikiran dan penampilan yang buruk. Akibatnya orang yang berbuat buruk mendapat reaksi negatif dari masyarakat.[6]
Berdasarkan pandangan tersebut, maka tidaklah mengherankan jika tato dianggap sebagai perbuatan yang menyimpang, karena dianggap sebagai perbuatan buruk yang tidak biasa dalam lingkungan masyarakat tertentu, yang dapat membahayakan bahkan menyesatkan menyesatkan orang. Secara teologis. pun pemahaman tersebut tidak jauh berbeda. Tato secara teologis dipandang sebagai perbuatan yang menodai atau merusak karya Allah



A.    Pandangan Alkitab tentang Tato
Selama ini banyak orang memahami bahwa tato adalah “boleh-boleh saja” namun Alkitab menjelaskan dengan jelas bahwa tato dilarang Firman Tuhan. Ada beberapa alasan mengapa orang Kristen tidak boleh memakai tato:
1.      Tato sebuah tanda karena Orang yang dikasihi Mati
Menarik sekali, Hukum Musa melarang umat Allah untuk mentato diri. Imamat 19:28 mengatakan, ”Jangan membuat torehan-torehan pada tubuhmu untuk jiwa yang sudah mati, dan jangan membuat tanda tato pada dirimu. Akulah Yehuwa.” Para penyembah kafir, seperti orang-orang Mesir, mentato nama atau simbol dewa mereka di dada atau lengan mereka. Dengan menaati larangan Yehuwa dalam membuat tanda tato, orang Israel secara mencolok berbeda dari bangsa-bangsa lain.—Ulangan 14:1, 2.
Perjanjian Lama memerintahkan orang-orang Israel, Imamat 19:28 Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN. Dalam terjemahan Leveticus 19:28 Ye shall not make any cuttings in your flesh for the dead, nor print any marks upon you: I am the LORD. (KJV). Kata kunci:menggoresi tubuhmu karena orang mati (cuttings in your flesh for the dead). Jika kita mendefinisikan tattoo sebagai tanda- tanda yang dirajah di kulit, maka sesungguhnya berdasarkan ayat ini, sepertinya dilarang oleh Tuhan. Memang konteksnya pada jaman PL dulu, membuat tattoo di tubuh adalah kebiasaan bangsa- bangsa kafir, sehingga Allah melarang orang Israel untuk mengikuti kebiasaan tersebut. Sekarang ini nampaknya tattoo tidak lagi berkonotasi sebagai kebiasaan bangsa kafir, karena tattoo ini malah sekarang dikomersialkan dalam dunia secular. Tattoo adalah tanda orang mati atau tanda bahwa orang tersebut menjadi bagian dari kematian.
Orang kafir jaman dulu, menorah-noreh dirinya dengan pisau berkaitan dengan pemanggilan arwah orang mati yang berakar dari sihir dan pemujaan berhala. Tentunya sekarang peralatan tidak dengan pisau dan tidak berdarah-darah. Tapi pada intinya, rajah (tattoo) berakar dari pemujaan berhala. Jauhi hal ini karena hanya akan menimbulkan murka Allah. Allah sangat membenci unsur-unsur pemujaan berhala bahkan sampai saat ini.


2.      Tubuh merupakan Bait Allah
Tubuh adalah bait Allah karena itu harus dijaga dengan baik, tidak boleh dinodai bahkan merusaknya. I Korintus 6:19-20: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu”.Tato dianggap sebagai perbuatan yang merusak tubuh, karena itu orang yang bertato dapat disamakan dengan orang yang tidak menghargai atau tidak taat lagi terhadap Allah. Hal ini dikarenakan pada umumnya anak muda yang bertato jarang sekali ikut dalam persekutuan dengan jemaat dan kurang terlibat dalam kegiatan-kegiatan gereja.:
3.      Tubuh adalah Gambar rupa Allah
Kitab Kejadian menjelaskan bawa keberadaan manusia itu diciptakan Allah serupa segambar dengan Allah.“  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kata “gambar Allah” dalam teks aslinya memakai bahasa selem yang artinya “patung; gambar; salinan” sedangkan kata rupa sama dengan gambar, tetapi mencakup tambahan makna: “demut, rupa; bentuk; figure;format; pola. Kata kerja rupa adalah damah  yaitu menjadi sama, yaitu keserupaan dalam moral dan sosial.[7]
4.      Tubuh adalah Buatan Tangan Allah
Keberadaan manusia adalah buatan Allah seagaimana kitab Efesus mengatakan: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup didalamnya. (Efesus 2:10).  Kata” buatan Allah” adalah berbicara mengenai “keistimewaan” sebagai mahluk yang mulia yang telah di tebus oleh darah Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, dan sekarang menjadi manusia baru yang mempunyai pengharapan keselamatan pasti di dalam Yesus. Jadi nilai kehidupan manusia itu sangat berarti dan berharga ketika hidup di dalam Yesus Kristus.  Hal itulah yang membuat bahwa manusia itu sangat “berarti” dihadapan Tuhan jadi tidak usah lagi di poles-polesh sebab sudah sempurna  sebab Tuhan sendiri menciptakannya.Sebab kalau digoresi berarti sedang tidak setuju dengan karya Tuhan.



BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis menyusun makalah ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang Kristen dilarang memakai tato dengan alasan secara etika bahwa tato adalah mengotori tubuh dan merusak tubuh, secara kesehatan dapat mengganggu kesehatan bahkan sampai kepada pembunuhan tubuh, dan yang ketiga, bahwa Alkitab melarang bahwa tato adalah tanda orang mati, tato adalah penyembahan berhala.
Alasan kuat mengapa orang Kristen tidak boleh memakai tato, karena tubuh ini adalah bait Allah, diciptakan Allah serupa segambar dengan Allah, buatan tangan Allah sendiri. Jadi tidak perlu lagi ditambah-tambahi sebab sudah sempurna diciptakan Tuhan. Dan kalau orang Kristen memperbolehkan tato berarti sedang tidak sepaham bahwa manusia diciptakan serupa segambar dengan Allah. Maka dari itu tato adalah dilarang di agama Kristen.












Masih ada jalan keluar